Connect with us

Anniversary Pernikahan ke 29, Walikota Makassar Ungkap Rasa Syukurnya Didampingi Indira Yusuf Ismail

Published

on

Kitasulsel—Makassar—Ketua TP PKK Kota Makassar, Indira Yusuf memberi kejutan Hari Ulang Tahun (HUT) pernikahannya yang ke 29 tahun bersama Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto, di tengah acara Family Gathering Pemerintah Kota Makassar di Tokka Tena Rata, Minggu (24/12/2023).

Kejutan perayaan berupa tumpeng disiapkan Indira saat Danny Pomanto, sapaan akrab Ramdhan Pomanto memberikan arahan kepada seluruh pegawai Pemkot Makassar di panggung Family Gathering.

Usai memberikan sambutan, Danny mendatangi Indira dan memotong tumpeng bersama-sama. Perayaan anniversary pernikahan pemimpin Makassar dua periode tersebut berlangsung sederhana namun penuh makna.

Indira pun mengucapkan rasa syukur bisa menjalani biduk rumah tangga bersama Danny Pomanto hingga saat ini dengan sehat.

Apalagi, Danny selain menjadi pemimpin rumah tangga, juga merupakan pemimpin masyarakat Kota Makassar.

Di tempat yang sama, Danny menghaturkan terima kasih kepada istri tercinta yang telah menemaninya baik suka dan duka dalam mengarungi hidup dan ikhlas.

Danny merasa bersyukur didampingi Indira dalam menyambut setiap momentum baru dalam hidupnya. Sosok yang telah menjadi ibu terbaik bagi anak-anaknya.

Apalagi tahun ini, Danny dan Indira kini menjadi seorang kakek dan nenek karena sudah dianugerahi cucu pertama dari anak sulungnya, Aura Aulia Imandara, pada bulan Juli 2023.

“Saya berterima kasih kepada istri saya tentunya, tidak ada apa-apanya saya tanpa ibu Indira. Saya kira ibu Indira sudah menjadi ibu yang baik dan sudah menjadi oma yang baik,” tutur Danny.

Diketahui, Family Gathering tahun ini yang digelar oleh Danny Pomanto di penghujung tahun, dan bertepatan dengan tanggal anniversary pernikahannya yang jatuh setiap tanggal 24 Desember. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Tiga Kementerian Sinergi Lindungi Santri dan Perkuat Infrastruktur Pesantren

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Tragedi ambruknya bangunan musala pondok pesantren menjadi pengingat penting bagi pemerintah untuk memperkuat perlindungan terhadap para santri. Sebagai langkah konkret, tiga kementerian menandatangani Kesepakatan Bersama tentang Sinergi Penyelenggaraan Infrastruktur Pendidikan Pesantren, Selasa (14/10/2025) di Jakarta.

Kesepakatan ini melibatkan Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Agama, dan Kementerian Dalam Negeri.

Melalui kesepakatan ini, tiga kementerian akan memperkuat koordinasi dalam pertukaran data dan informasi pesantrendi bawah pembinaan Kementerian Agama, serta memberikan dukungan teknis terhadap keandalan bangunan dan penyehatan lingkungan pesantren.

Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan bahwa pesantren merupakan aset pendidikan keagamaan terbesar di Indonesia.

“Jumlah pondok pesantren di Indonesia sangat banyak, mencapai 42.369. Semuanya swasta, tidak ada yang negeri. Madrasah negeri hanya sekitar 5 persen, sementara 95 persen lainnya swasta. Sedangkan sekolah umum justru sebaliknya, 95 persen negeri dan 5 persen swasta,” ungkap Menag.

Menurut Menag Nasaruddin, penguatan infrastruktur pesantren bukan hanya soal bangunan, tetapi juga wujud perlindungan negara terhadap anak-anak yang sedang belajar di lembaga keagamaan.

“Kasus yang menimpa pondok pesantren di Jawa Timur kemarin menjadi pengingat bagi kita semua. Yang penting jangan sampai kasus seperti itu terulang kembali. Kita ingin memastikan keamanan dan kelayakan bangunan di pesantren seluruh Indonesia,” pungkas Menag

Menag menyampaikan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto atas perhatian besar terhadap dunia pesantren.

“Saya mewakili komunitas pesantren berterima kasih kepada Presiden Prabowo yang begitu cepat memberikan arahan kepada semuanya dan menambah sedikit anggaran. Ini bukti perhatian negara terhadap pendidikan pesantren,” kata Nasaruddin Umar.

Langkah Konkret Pemerintah

Kementerian PUPR akan mengambil peran teknis dalam memastikan setiap bangunan pesantren aman dan memenuhi standar keandalan konstruksi. Menteri PUPR Doddy Hanggodo menjelaskan bahwa pihaknya akan memulai dengan pemetaan dan uji sampling terhadap bangunan pesantren di berbagai daerah.

 

“Kami akan membantu memastikan agar bangunan pesantren layak dan aman. Fokus awalnya pada sampling kualitas bangunan di 80 pesantren yang akan kami laporkan kepada Menteri Agama untuk tindak lanjut,” jelas Doddy Hanggodo.

Ia menambahkan, tim teknis PU juga akan mendampingi proses perizinan bangunan dan memberikan pelatihan teknis sederhana kepada pengelola pesantren. “Kami ingin pesantren tidak kesulitan mengurus PBG, dan bagi yang kecil, kami bantu dengan panduan konstruksi dasar agar lebih aman,” tambahnya.

Langkah ini merupakan bentuk konkret sinergi lintas kementerian dalam melindungi para santri, yang sebagian besar menempuh pendidikan di lingkungan berasrama.

Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar menegaskan bahwa perlindungan terhadap santri adalah wujud keadilan negara. “Yang paling pokok adalah rasa aman dan nyaman bagi proses belajar anak-anak kita. Itu makna keadilan negara,” ungkapnya.

Kesepakatan tiga kementerian ini mencakup pertukaran data dan informasi pesantren di bawah pembinaan Kementerian Agama, dukungan teknis terhadap keandalan bangunan dan penyehatan lingkungan, serta koordinasi pembinaan dan pengawasan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) oleh pemerintah daerah.

Turut hadir dalam kesempatan ini Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauzi, Wakil Menteri Pekerjaan Umum Diana, Staf Khusus Menteri Agama Ismail Cawidu, dan Gugu Gumilar, dan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Suyitno. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel