Connect with us

TP PKK Kota Makassar Beri Bantuan Hingga Penghargaan di Perayaan HKG PKK Ke 51

Published

on

Kitasulsel—MAKASSAR,- TP PKK Kota Makassar merayakan gelaran peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK yang ke 51 tahun dengan sejumlah bantuan dan penghargaan dalam acara seremonial yang dihelat UpperHills Convention Hall, Senin (16/10/2023).

Ketua TP PKK Kota Makassar, Indira Yusuf Ismail, menuturkan bantuan tersebut berupa 10.000 bibit cabai kepada seluruh kecamatan se-Kota Makassar.

PKK Kota Makassar juga menyerahkan alat penunjang pelaksanaan 10 program pokok PKK diserahkan kepada 15 Kecamatan se Kota Makassar.

Dirinya menyerahkan secara langsung bantuan kepada masing-masing Ketua TP PKK Kecamatan. Diantara yang diberikan berupa alat mandi jenazah dan kiswa, bantuan modal UP2K, alat membatik, tenda kegiatan, penimbang bayi untuk 153 PKK kelurahan, buku Sip dan Papan Posyandu Ceria.

Pada acara perayaan HKG ke 51 Kota Makassar ini, TP PKK Kota Makassar juga mengapresiasi SKPD yang telah berkontribusi mensukseskan program TP PKK Kota Makassar.

TP PKK Makassar memberikan penghargaan sebagai ucapan terima kasih kepada sejumlah SKPD Kota Makassar yang memiliki program berkesinambungan dengan TP PKK Makassar.

Penghargaan diserahkan langsung oleh Indira bersama Wakil Wali Kota Makassar Fatmawati Rusdi dan Sekretaris Daerah Kota Makassar M. Ansar.

“Saya ingin mengucapkan terimakasih kepada sejumlah SKPD yang telah mensupport program kegiatan PKK hingga saat ini,” ujar Indira.

Penghargaan juga diberikan kepada kepada pemenang lomba lorong PKK serta pengurus terbaik TP PKK tingkat Kecamatan.

Indira berharap melalui apresiasi dan bantuan yang diberikan, akan semakin mendorong semangat mewujudkan sinergitas program kerja pengurus TP PKK.

“Kita harap ini bukan sekedar acara seremonial sesaat, tapi hari HKG ini menjadi gelora yang membawa semangat baru yang akan menjadi energi untuk bergerak,” harapnya.

Diketahui, perayaan peringatan HKG ke 51 yang merupakan ajang silaturahmi yang dihadiri oleh pengurus dan kader TP PKK mulai dari tingkat provinsi hingga kelurahan.

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Terima Peserta Human Fraternity Fellowship, Menag Jelaskan Program Lintas Agama di Masjid Istiqlal

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Menteri Agama RI Nasaruddin Umar hari ini menerima kunjungan delegasi Zayed Award for Human Fraternity di Ruang VIP Masjid Istiqlal.

Delegasi ini terdiri dari 10 anggota program Human Fraternity Fellowship yang berasal dari berbagai negara, termasuk Indonesia, Uni Emirat Arab, India, Amerika Serikat, Burkina Faso, Zambia, Pakistan, dan Bangladesh.

“Kami di sini mewakili Sekretaris Jenderal kami, Judge Mohamed Abdelsalam. Kami sangat bersemangat bisa bertemu dengan Anda sebagai seseorang yang menjadi pejuang dialog lintas agama,” ujar Emily, juru bicara rombongan delegasi tersebut, Senin (11/8/2025).

Delagasi ini mengundang Menag untuk mengajukan nominasi penerima Zayed Award for Human Fraternity 2026, penghargaan global yang diberikan kepada individu yang berkontribusi luar biasa dalam mendorong kerukunan dan kebersamaan di tengah perbedaan.

Menag Nasaruddin menyambut kunjungan delegasi ini. Menag memperkenalkan beragam program lintas agama yang rutin dilaksanakan di Masjid Istiqlal.

“Ada program rutin lintas agama seperti makan bersama yang melibatkan tokoh agama Hindu, Buddha, Konghucu, Katolik, dan Protestan, serta dialog lintas agama. Istiqlal juga menjadi tuan rumah pertemuan duta besar dari lebih 50 negara, baik Muslim maupun non-Muslim, membahas diplomasi agama,” jelas Menag.

Ia juga menekankan bahwa keberadaan Masjid Istiqlal, yang berseberangan dengan Gereja Katedral Jakarta dan terhubung dengan Terowongan Persahabatan, menjadi simbol kuat kerukunan umat beragama di Indonesia.

“Masjid ini juga menjadi simbol toleransi. Lokasinya berseberangan dengan Gereja Katedral Jakarta, dihubungkan oleh terowongan persahabatan,” terangnya.

Lebih lanjut, Menag membagikan kisah kunjungan Paus Fransiskus ke Masjid Istiqlal pada tahun 2024 lalu. Ia menceritakan bahwa dirinya sempat mencoba berbicara dalam bahasa Arab dan Paus memahaminya.

“Saya mencoba berbicara dalam bahasa Arab, dan Paus mengerti. Saya pernah dengar bahwa sebelum menjadi Paus, beliau sudah mengunjungi beberapa negara Muslim seperti Suriah dan Sudan, sehingga beliau bisa berbicara bahasa Arab,” kenangnya. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel