Connect with us

Matangkan Pelaksanaan Turnamen Liga Anak Lorong 2023 Camat Tallo Gelar Rapat Bersama

Published

on

Kitasulsel-Makassar—Mematangkan persiapan pelaksanaan turnamen sepak bola “Liga Anak Lorong” 2023, tingkat kecamatan, camat Tallo, Alamsyah Sahabuddin, S.STP, M.Si., menggelar rapat bersama panitia pelaksana dan Lurah Se Kecamatan Tallo, Jumat (22/09/2023).

Dalam rapat ini hadir pula Kapolsek dan Danramil Tallo, Sekcam Tallo, Nimrod Sembeh, Ketua Panitia Pelaksana Turnamen, perwakilan Askot PSSI Kota Makassar, perwakilan Avatar serta perwakilan Komunitas.

Alamsyah Sahabuddin dalam arahannya meminta kepada panitia pelaksana turnamen liga anak lorong untuk mematangkan persiapan pelaksanaan event ini. Tentu melalui kordinasi dan komunikasi dengan lurah, Kapolsek dan Danramil. Karena kegiatan ini melibatkan banyak orang sehingga keamanan menjadi perhatian utama.

“Saya himbau panitia pelaksana bekerjasama dengan lurah-lurah melakukan seleksi pemain yang akan ikut turnamen. Pastikan pemainnya berdomisili di kelurahan masing-masing. Kedua, pastikan waktunya kapan kita prepare karena akan dilakukan penutupan jalan. Jadi harus terkoordinasi dengan aparat kepolisian,” pinta Alamsyah.

“Dukungan penuh dari Kapolsek dan Danramil dalam menjaga situasi tetap aman terkendali selama turnamen berlangsung sangat diharapkan. Jangan sampai terjadi sesuatu yang tidak diinginkan,” sambung Alamsyah.

Sementara itu, Perwakilan Askot PSSI Makassar, Irfan Rialis memaparkan tehnis pelaksanaan liga anak lorong. Ia meminta panitia pelaksana untuk memperhatikan aturan dan mekanisme pertandingan.

“Pertama, ukuran lapangan 40 x 8 meter, menggunakan aturan futsal,
pemain umur 17 tahun minimal 5 orang, pemain 5 lawan 5, syarat pemain, KTP, KK, foto sesuai kelurahan masing, durasi waktu 2 x 15 menit dan pergantian pemain sesuai aturan futsal,” pungkas Irfan.(*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Kemenag dan Bawaslu Sepakat Perkuat Pengawasan Partisipatif Pemilu

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Menteri Agama Nasaruddin Umar dan Ketua Bawaslu Rahmat Bagja sepakat menyiapkan nota kesepahaman untuk memperkuat pengawasan partisipatif pemilu, termasuk pendidikan politik dan pelibatan perempuan di seluruh tahapan penyelenggaraan.

“Kerja sama ini akan difokuskan pada pengawasan partisipatif, penguatan pendidikan politik, dan pelibatan kelompok perempuan dalam seluruh proses penyelenggaraan pemilu,” ujar Rahmat Bagja, Ketua Bawaslu, Selasa (12/08/2025).

Ketua Bawaslu menjelaskan, pendidikan politik yang berkesinambungan penting dilakukan agar masyarakat tidak hanya mendapat pemahaman menjelang pemungutan suara.

“Pendidikan politik tidak bisa di-capturing hanya pada saat tahapan pemilu dimulai. Harus dilakukan sejak jauh hari, melibatkan partai politik, ormas, perguruan tinggi, dan tokoh agama,” terangnya.

Ia menambahkan, program ini juga akan menyasar kelompok perempuan dengan konsep Perempuan Berdaya Pengawas. “Sepengalaman kami, perempuan lebih kompetitif dalam melakukan pengawasan dibanding laki-laki. Keterlibatan mereka akan memperkuat proses demokrasi,” jelas Rahmat.

Menanggapi itu, Menteri Agama Nasaruddin Umar menyatakan Kemenag siap memberikan dukungan penuh. “Saya berkepentingan secara khusus untuk mendukung Bawaslu. Pertama yang bisa kami lakukan adalah segera menandatangani MoU,” ujarnya.

Menag Nasaruddin menilai keterlibatan tokoh agama dalam pengawasan pemilu akan memberikan pengaruh signifikan di masyarakat.

“Masyarakat paternalistik cenderung mengikuti arahan tokoh agama dan tokoh masyarakat. Jika mereka terlibat, stabilitas politik akan lebih terjaga,” tegasnya.

Disampaikan Menag bahwa program kerja sama ini, akan diprioritaskan di daerah rawan konflik, termasuk Papua dan wilayah multi-etnis. “Kita harus memastikan setiap tahapan pemilu berjalan damai dan aman, apalagi di daerah dengan potensi gesekan tinggi,” imbuhnya.

Ia juga menegaskan bahwa penguatan pengawasan partisipatif tidak hanya menjadi tanggung jawab penyelenggara pemilu, tetapi seluruh komponen bangsa. “Harus melibatkan semua stakeholder agar kualitas demokrasi kita terus membaik,” pungkasnya. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel