Connect with us

Kadis Pendidikan Makassar Hadiri Launching Pendidikan Penyetaraan Paket A, B, C Bagi Disabilitas Khusus OYPMK di Kompleks RSUP Dr. Tajuddin Khalir

Published

on

Kitasulsel–Makassar–Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar H. Muhyiddin, S.E. didampingi Kepala UPTSPF SKB Biringkanaya, ibu Hj. Anriani, S.H. dan Tim Unit Layanan Disabilitas Ketenaga Kerjaan Kota Makassar, bapak Abdul Rahman, serta dukungan tim Tutor Pamong SKB Biringkanaya, melakukan soft launching program pendidikan kesetaraan untuk komunitas disabilitas Orang Yang Pernah Mengalami Kusta (OYPMK) di RS. Tajuddin Khalid, Makassar.

Kepala Dinas Pendidikan Menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Makassar melalui dinas Pendidikan berkomitment untuk memberikan layanan pendidikan yang merata tanpa diskriminasi kepada semua kalangan. Dinas pendidikan akan memberikan layanan pendidikan kesetaraan yang bukan saja bermakna bagi warga belajar namun juga mudah untuk diakses, dimana warga belajar dapat mengatur proses.pembelajaran yang akan diterima.

Program pendidikan kesetaraan ini sebagai salah satu implementasi Visi Misi Walikota Makassar; 18 Revolusi Pendidikan – Semua Harus Sekolah, akan dilaksanakan secara nonformal didalam lingkungan komunitas warga belajar, dalam suasana yang nyaman dan bermakna dan akan berlanjut hingga setiap warga belajar selesai menempuh ujian pendidikan kesetaraan.

Dinas Pendidikan juga akan mengadvokasi bukan saja dalam proses pembelajaran namun juga dalam aspek pembiayaan, untuk itu akan mendorong semua pihak untuk serius dalam pelaksanaan program yang pertama kali dilaksanakan pada Komunitas ini.

Sejalan dengan arahan bapak Abdul Rahman, bahwa program ini adalah bentuk dukungan Pemerintah kota Makassar dan salah satu model praktik baik yang menjadi awal pendirian Unit Layanan Disabilitas Pendidikan Kota Makassar.

Setelah soft launching program dilanjutkan dengan asesmen dasar yang dilaksanakan oleh para tutor dan pamong belajar UPTSPF SKB Biringkanaya dipandu oleh Koordinator Hariyadi Gunawan, guna mengetahui kemampuan dasar warga belajar serta untuk mengelompokkan warga belajar dalam program kesetaraan Paket A setara SD, paket B setara SMP dan Paket C setara SMA.

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Tenaga Ahli Menag RI Jadi Narasumber Sertifikasi Pembimbing Haji Mandiri 1447 H/2026 di Asrama Haji Sudiang

Published

on

MAKASSAR, KITASULSEL.COM — Tenaga Ahli Menteri Agama Republik Indonesia, Dr. H. Bunyamin M. Yapid, Lc., M.H., menjadi narasumber dalam kegiatan Sertifikasi dan Akreditasi Pembimbingan Petugas Haji Jalur Mandiri Tahun 1447 Hijriah/2026 Masehi yang dilaksanakan di Asrama Haji Sudiang, Makassar, Minggu (14/12/2026).

Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 100 peserta yang berasal dari berbagai kabupaten dan kota di Sulawesi Selatan, Kalimantan, serta sejumlah Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU). Sertifikasi dan akreditasi ini menjadi bagian dari upaya strategis pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia pembimbing haji agar pelayanan kepada jamaah semakin profesional dan terstandar.

Dalam pemaparannya, Dr. Bunyamin M. Yapid menyampaikan bahwa penyelenggaraan ibadah haji tahun 2025 patut disyukuri karena dapat berjalan dengan aman, tertib, dan relatif lancar, meskipun dihadapkan pada berbagai dinamika dan tantangan di lapangan. Keberhasilan tersebut, menurutnya, merupakan hasil dari sinergi dan kerja kolektif seluruh petugas haji.

“Capaian positif penyelenggaraan haji 2025 harus menjadi modal evaluasi dan pembelajaran penting untuk terus meningkatkan kualitas layanan haji pada tahun-tahun mendatang,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa tantangan penyelenggaraan haji ke depan akan semakin kompleks. Oleh karena itu, seluruh petugas haji wajib memiliki pemahaman yang utuh terhadap problematika penyelenggaraan haji, regulasi berhaji, serta berbagai aspek pelayanan yang bersentuhan langsung dengan kenyamanan, keamanan, dan keselamatan jamaah haji.

Menurutnya, melalui kegiatan sertifikasi dan akreditasi ini, para peserta memperoleh manfaat penting berupa peningkatan kompetensi bimbingan ibadah, pemahaman standar pelayanan jamaah, serta penguatan kapasitas dalam menghadapi persoalan di lapangan.

“Sertifikasi ini bukan sekadar formalitas, tetapi bekal pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang terukur bagi pembimbing haji, sehingga mampu menjalankan tugas secara profesional dan berintegritas,” jelasnya.

Ia juga menekankan bahwa seluruh petugas haji merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Semangat kebersamaan dan keikhlasan, kata dia, harus menjadi fondasi utama dalam menjalankan amanah pelayanan.

“Semua petugas haji adalah satu kesatuan yang utuh. Semangat yang ditanamkan harus sejalan dengan nawaitu sebagai pelayan jamaah, dengan prinsip one team, one spirit, one goal,” tegas Dr. Bunyamin.

Salah satu peserta, Ikbal, yang berasal dari Timika, Papua, mengaku sangat terbantu dengan materi yang disampaikan oleh narasumber. Menurutnya, pemaparan yang diberikan tidak hanya menambah wawasan, tetapi juga memberikan motivasi untuk terus meningkatkan kapasitas diri sebagai petugas haji.

“Materi yang disampaikan sangat menarik dan memberikan motivasi tambahan untuk terus belajar tentang bagaimana menjadi petugas haji yang baik,” ujar Ikbal.

Ia menambahkan, materi yang disampaikan Dr. Bunyamin dinilai sangat aplikatif dan sarat makna.

“Materi yang disampaikan daging semua, ini bekal istimewa dari Pak Doktor,” ungkapnya.

Diketahui, Dr. H. Bunyamin M. Yapid selain menjabat sebagai Tenaga Ahli Menteri Agama RI, juga merupakan dosen Manajemen Haji dan Umrah (MHU) UIN Alauddin Makassar. Ia juga tercatat sebagai angkatan pertama dalam sertifikasi pembimbing haji, sehingga pengalamannya dinilai sangat relevan dan kontekstual dengan kebutuhan petugas haji saat ini.

Sertifikasi dan akreditasi pembimbing haji jalur mandiri ini dilaksanakan oleh Kementerian Agama melalui Kemenhaj dan Umrah Provinsi Sulawesi Selatan, dan berlangsung selama 12 hingga 18 Desember 2025. Selama kegiatan berlangsung, peserta mendapatkan pembekalan materi terkait kebijakan haji, bimbingan manasik, standar pelayanan jamaah, hingga etika pendampingan di Tanah Suci.

Melalui kegiatan ini, diharapkan para pembimbing haji memiliki kompetensi, integritas, dan kesiapan pelayanan yang semakin baik, sehingga mampu melanjutkan dan meningkatkan capaian positif penyelenggaraan ibadah haji tahun 2025 menuju pelaksanaan haji 1447 H/2026 M yang lebih aman, nyaman, dan berkualitas bagi jamaah Indonesia.

 

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel