Connect with us

Launching Pentas Jumat, Kadinkes Makassar Harap Tak Ada Lagi Warga Terkendala Pelayanan Kesehatan

Published

on

Kitasulsel–Makassar–Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Makassar,dr Nursaidah Sirajuddin meluncurkan pentas jumat atau Pelayanan Kesehatan Tanpa Batas Menuju Makassar Makin Sehat di Aula Puskesmas Makassau, Komplek PDAM Jalan Ratulangi, Jumat (28/7).

Inovasi yang masuk dalam aplikasi Dottoro ta  ini,kadinkes makassar dokter Ida–sapaan akrabnya mendampingi Sekertaris Daerah (Sekda) Makassar M Ansar melaunching pentas jumat Hadir seluruh pejabat lingkup Dinkes Makassar dan Kepala Puskesmas Makassau.

Kadinkes Makassar dokter Ida menyampaikan, inovasi ini bagian dari proyek perubahan Latpim II.pentas jumat menjadi upaya Dinas Kesehatan melahirkan ide dalam meningkatkan pelayanan kesehatan (yankes) di Kota Makassar. Harapannya, tak ada lagi warga tak mendapatkan pelayanan ini.

“Kita imbau seluruh Puskesmas membantu melakukan sosialisasi ke masyarakat mengenai pentas jumat” ungkap dokter Ida, saat ditemui usai melaunching pentas jumat di Puskesmas Makassau, Jumat (28/7).

Mantan Kabid Pelayanan dan Pengendalian Penyakit atau P2P Dinkes Makassar itu, masyarakat boleh mendaftar melalui aplikasi Dottoro ta’. Setiap akun hanya untuk satu Nomor Induk Kependudukan (NIK). Menariknya, masyarakat luar boleh mengakses layanan kesehatan pentas jumat.

“Jadi, satu akun satu NIK. Tidak hanya orang sakit, yang sehat juga bisa mendapat pelayanan kesehatan. Mereka boleh konsultasi soal kesehatan,” ucapnya.

“Bahkan, warga luar Makassar boleh nikmati layanan ini. Jadi, kalau ada keluarga datang misalnya dari Bone, terus sakit. Dia boleh gunakan pentas jumat lewat aplikasi. Keluarganya menggunakan akun yang terdaftar. Tentu akun itu NIK asal Makassar,” tambahnya.

Dokter Ida menjelaskan pentas jumat ini akan mencakup seluruh atau 47 Puskesmas di Kota Makassar. Artinya, pelayanan kesehatan bisa dinikmati warga Kota Makassar.

“Dengan adanya aplikasi ini fungsi pelayanan kesehatan kita upayakan mencakup semuanya mulai promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif yang akan dimaksimalkan oleh pemerintah,” jelasnya.

Terpisah sekda kota makassar memberikan apresiasi dengan adanya peluncuran pentas jumat. Hal ini bagian dari upaya pemerintah terus melahirkan pelayanan kesehatan yang maksimal.

“Pertanyaannya, apa bedanya dengan dottoro yang dulu? Yang dulu pelayanan Home Care melalui Dottoro ta hanya sebatas pelayanan pada orang yang sakit dikunjungi di rumah. Nah, aplikasi yang sekarang semua layanan kesehatan mulai konsultasi sampai dengan pengantaran obat bisa melalui Aplikasi Dottoro ta,” ucapnya.

Hal yang baru lagi, sambung mantan Kadis PU Makassar itu, masyarakat berasal dari luar Makassar bisa mendapat pelayanan kesehatan. Itu, menggunakan akun aplikasi keluarga yang ber-NIK Kota Makassar.

“Tahun ini juga pak wali akan melengkapi fasilitas pada mobil Home Care berupa layanan EKG mobile dan layar monitor disetiap mobil Dottoro ta. Dengan adanya semua ini semakin meningkatkan pelayanan kesehatan pada masyarakat,” jelasnya. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Tenaga Ahli Menag RI Jadi Narasumber Sertifikasi Pembimbing Haji Mandiri 1447 H/2026 di Asrama Haji Sudiang

Published

on

MAKASSAR, KITASULSEL.COM — Tenaga Ahli Menteri Agama Republik Indonesia, Dr. H. Bunyamin M. Yapid, Lc., M.H., menjadi narasumber dalam kegiatan Sertifikasi dan Akreditasi Pembimbingan Petugas Haji Jalur Mandiri Tahun 1447 Hijriah/2026 Masehi yang dilaksanakan di Asrama Haji Sudiang, Makassar, Minggu (14/12/2026).

Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 100 peserta yang berasal dari berbagai kabupaten dan kota di Sulawesi Selatan, Kalimantan, serta sejumlah Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU). Sertifikasi dan akreditasi ini menjadi bagian dari upaya strategis pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia pembimbing haji agar pelayanan kepada jamaah semakin profesional dan terstandar.

Dalam pemaparannya, Dr. Bunyamin M. Yapid menyampaikan bahwa penyelenggaraan ibadah haji tahun 2025 patut disyukuri karena dapat berjalan dengan aman, tertib, dan relatif lancar, meskipun dihadapkan pada berbagai dinamika dan tantangan di lapangan. Keberhasilan tersebut, menurutnya, merupakan hasil dari sinergi dan kerja kolektif seluruh petugas haji.

“Capaian positif penyelenggaraan haji 2025 harus menjadi modal evaluasi dan pembelajaran penting untuk terus meningkatkan kualitas layanan haji pada tahun-tahun mendatang,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa tantangan penyelenggaraan haji ke depan akan semakin kompleks. Oleh karena itu, seluruh petugas haji wajib memiliki pemahaman yang utuh terhadap problematika penyelenggaraan haji, regulasi berhaji, serta berbagai aspek pelayanan yang bersentuhan langsung dengan kenyamanan, keamanan, dan keselamatan jamaah haji.

Menurutnya, melalui kegiatan sertifikasi dan akreditasi ini, para peserta memperoleh manfaat penting berupa peningkatan kompetensi bimbingan ibadah, pemahaman standar pelayanan jamaah, serta penguatan kapasitas dalam menghadapi persoalan di lapangan.

“Sertifikasi ini bukan sekadar formalitas, tetapi bekal pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang terukur bagi pembimbing haji, sehingga mampu menjalankan tugas secara profesional dan berintegritas,” jelasnya.

Ia juga menekankan bahwa seluruh petugas haji merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Semangat kebersamaan dan keikhlasan, kata dia, harus menjadi fondasi utama dalam menjalankan amanah pelayanan.

“Semua petugas haji adalah satu kesatuan yang utuh. Semangat yang ditanamkan harus sejalan dengan nawaitu sebagai pelayan jamaah, dengan prinsip one team, one spirit, one goal,” tegas Dr. Bunyamin.

Salah satu peserta, Ikbal, yang berasal dari Timika, Papua, mengaku sangat terbantu dengan materi yang disampaikan oleh narasumber. Menurutnya, pemaparan yang diberikan tidak hanya menambah wawasan, tetapi juga memberikan motivasi untuk terus meningkatkan kapasitas diri sebagai petugas haji.

“Materi yang disampaikan sangat menarik dan memberikan motivasi tambahan untuk terus belajar tentang bagaimana menjadi petugas haji yang baik,” ujar Ikbal.

Ia menambahkan, materi yang disampaikan Dr. Bunyamin dinilai sangat aplikatif dan sarat makna.

“Materi yang disampaikan daging semua, ini bekal istimewa dari Pak Doktor,” ungkapnya.

Diketahui, Dr. H. Bunyamin M. Yapid selain menjabat sebagai Tenaga Ahli Menteri Agama RI, juga merupakan dosen Manajemen Haji dan Umrah (MHU) UIN Alauddin Makassar. Ia juga tercatat sebagai angkatan pertama dalam sertifikasi pembimbing haji, sehingga pengalamannya dinilai sangat relevan dan kontekstual dengan kebutuhan petugas haji saat ini.

Sertifikasi dan akreditasi pembimbing haji jalur mandiri ini dilaksanakan oleh Kementerian Agama melalui Kemenhaj dan Umrah Provinsi Sulawesi Selatan, dan berlangsung selama 12 hingga 18 Desember 2025. Selama kegiatan berlangsung, peserta mendapatkan pembekalan materi terkait kebijakan haji, bimbingan manasik, standar pelayanan jamaah, hingga etika pendampingan di Tanah Suci.

Melalui kegiatan ini, diharapkan para pembimbing haji memiliki kompetensi, integritas, dan kesiapan pelayanan yang semakin baik, sehingga mampu melanjutkan dan meningkatkan capaian positif penyelenggaraan ibadah haji tahun 2025 menuju pelaksanaan haji 1447 H/2026 M yang lebih aman, nyaman, dan berkualitas bagi jamaah Indonesia.

 

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel