Connect with us

4 Sekolah Gagal Penuhi Kouta Keterisian Siswa(i).Kadisdik Makassar:Lokasi Menjadi Penyebab Gagalnya Keterisian Kelas

Published

on

Kitasulsel–Makassar–Sebanyak empat sekolah menengah pertama (SMP) belum mencukupi keterisian kelas pada masa Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) 2023 jalur zonasi.

Empat sekolah tersebut yaitu SMP 21, SMP 13, SMP 53 dan SMP 54.

Kepala Dinas Pendidikan Makassar Muhyiddin Mustakim mengatakan lokasi menjadi penyebab gagalnya keterisian kelas pada empat sekolah tersebut.

Seperti SMP 21 dan SMP 13 yang berada di Kecamatan Rappocini, SMP 30 di Kecamatan Tamalarea dan SMP 54 di Kecamatan Tamalate.

“SMP 21 itu ada lima kelas, yang terisi baru empat kelas dari sembilan kelas yang ada,” kata Muhyiddin Mustakim, Jumat (21/7).

“Wilayah di pinggiran kota seperti di Kecamatan Biringkanaya yang belum terpenuhi artinya masih ada kelas yang tersisa. Kecuali smp 30 memang (kurang pendaftarnya), SMP 13 itu sudah oke. SMP 54 masih ada yang belum terisi,” imbuhnya.

Tak hanya di pinggiran kota, satu sekolah yang berada di tengah kota di Kecamatan Ujung Pandang yaitu SMP 53 juga masih memiliki tiga kelas kosong.

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Provinsi Sulawesi Selatan

Warga dan Mahasiswa Apresiasi Gerakan Pangan Murah Pemprov Sulsel

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Program Gerakan Pangan Murah (GPM) yang digelar Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) mendapat sambutan luas dari masyarakat di Halaman TVRI Sulsel, Senin, 13 Oktober 2025.

Program ini yang menjadi rangkaian HUT Sulsel 356 ini dinilai menjadi salah satu langkah efektif pemerintah daerah dalam menekan harga kebutuhan pokok sekaligus menjaga daya beli warga di tengah fluktuasi pasar.

Kegiatan GPM yang merupakan pembukaan kegiatan berlangsung di berbagai titik di Kota Makassar dan secara serentak di 24 kabupaten/kota se-Sulsel.

Di Jalan Kakak Tua, di mana warga terlihat antusias berbelanja bahan kebutuhan pokok dengan harga lebih terjangkau.

Lala, warga Jalan Nuri Lorong 300, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Pemprov Sulsel dan Gubernur Andi Sudirman Sulaiman.

“Saya beli gula, alpukat, dan lemper. Harganya lumayan lebih murah dibandingkan di luar. Terima kasih bapak Gubernur atas kegiatan gerakan pangan murah ini. Semoga ke depan bisa lebih murah lagi,” ujarnya.

Sementara itu, Dwi, warga Nuri lainnya, mengaku merasakan perbedaan harga yang cukup signifikan dibandingkan pasar umum.

“Saya beli beras lumayan besar dan harganya beda jauh dengan di luar. Terima kasih kepada bapak Gubernur Andi Sudirman. Semoga sering-sering buat kegiatan pasar murah seperti ini karena sangat membantu masyarakat,” tuturnya.

Apresiasi juga datang dari kalangan mahasiswa. Mahasiswi UIN Alauddin Makassar, Mifta Agnreani, mengaku terkesan dengan pelaksanaan kegiatan tersebut.

“Harus lebih banyak masyarakat yang tahu, supaya lebih ramai. Harga di sini jauh lebih murah dibanding di luar,” katanya.

Safira, rekan mahasiswa lainnya, turut berharap agar kegiatan serupa dapat diperluas.

“Semoga bisa terlaksana lebih besar lagi ke depannya, lebih umum, dan lebih banyak masyarakat yang hadir. Karena masih banyak yang belum tahu kalau ada kegiatan seperti ini,” ujarnya.

Gerakan Pangan Murah merupakan bagian dari kebijakan strategis Pemprov Sulsel dalam menjaga stabilisasi pasokan dan harga pangan (food price stabilization).

Program ini melibatkan pemerintah kabupaten/kota, instansi vertikal, serta pelaku usaha lokal, dengan fokus utama membantu masyarakat menghadapi tekanan inflasi dan kenaikan harga kebutuhan pokok.

Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Gubernur Andi Sudirman Sulaiman bersama seluruh bupati/wali kota se-Sulsel, serta para kepala organisasi perangkat daerah (OPD) terkait. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel