Danny Pomanto Jamu Perkumpulan Aparatur Pemerintah Desa Seluruh Indonesia Jeneponto

Kitasulsel—MAKASSAR,– Wali Kota Makassar menjamu makan malam Perkumpulan Aparatur Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Papdesi) Jeneponto di Kediaman Pribadinya, Jl Amirullah, Rabu, (19/07/2023), malam.
Dalam sambutannya, Danny Pomanto sapaan akrab Ramdhan Pomanto mengatakan desa merupakan sel dari sebuah provinsi makanya dalam pembangunan tingkat provinsi hal utama yang diperhatikan ialah desa.

Jika ingin provinsi maju maka desa harus maju.
Sementara, kemajuan desa salah satunya harus diwujudkan dengan adanya intervensi anggaran dari provinsi.

“Jumlah desa ada 2.250, tetapi anggaplah 3.000 desa dan kalau diberikan Rp200 juta per desa maka saya kira provinsi harusnya sanggupi dari APBD,” kata Danny Pomanto.
Dari situ pembangunan melalui desa juga kuat. Apalagi jika desa itu sendiri mulai melakukan pengembangan usaha.
“Desa ini butuh dana, ide dan orang. Dengan begitu maka desa juga bisa maju,” ungkapnya.
Gagasan itu bukan tanpa dasar, ia menceritakan bahwa dirinya pernah melakukannya kepada 6 ribu RT RW di Makassar.
Padahal, masing-masing RT RW dulunya hanya berinsentif Rp75 ribu, tetapi kini sudah mencapai Rp1 juta.
Olehnya itu mudah diimplementasikan.
Begitu pula perihal Jeneponto, jelas dia, banyak potensi luar biasa yang bisa dieksplorasi.
Potensi itu bahkan membuat Danny pernah mengajukan Jeneponto sebagai IKN.
Selain itu, dia juga menceritakan pencapaian Makassar waktu demi waktu.
Sebagaimana suksesnya pelaksanaan Rakernas Apeksi yang sekaligus berhasil mengundang tiga bacalon Presiden.
Momen itu pun makin membuat Makassar menjadi kota penting.
Kuncinya, papar Danny, karena Makassar dibangun berdasarkan sistem, anatomi dan melibatkan semua pihak.
Ia mengajak seluruh elemen desa itu untuk ikut bersama membangun masa depan terutama memulainya dari desa.
Dalam gala dinner kali ini para tamu yang hadir di antaranya, ialah Komunitas Papdesi, APDESI juga Aksi.

Provinsi Sulawesi Selatan
Warga dan Mahasiswa Apresiasi Gerakan Pangan Murah Pemprov Sulsel

Kitasulsel–MAKASSAR Program Gerakan Pangan Murah (GPM) yang digelar Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) mendapat sambutan luas dari masyarakat di Halaman TVRI Sulsel, Senin, 13 Oktober 2025.
Program ini yang menjadi rangkaian HUT Sulsel 356 ini dinilai menjadi salah satu langkah efektif pemerintah daerah dalam menekan harga kebutuhan pokok sekaligus menjaga daya beli warga di tengah fluktuasi pasar.

Kegiatan GPM yang merupakan pembukaan kegiatan berlangsung di berbagai titik di Kota Makassar dan secara serentak di 24 kabupaten/kota se-Sulsel.
Di Jalan Kakak Tua, di mana warga terlihat antusias berbelanja bahan kebutuhan pokok dengan harga lebih terjangkau.

Lala, warga Jalan Nuri Lorong 300, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Pemprov Sulsel dan Gubernur Andi Sudirman Sulaiman.
“Saya beli gula, alpukat, dan lemper. Harganya lumayan lebih murah dibandingkan di luar. Terima kasih bapak Gubernur atas kegiatan gerakan pangan murah ini. Semoga ke depan bisa lebih murah lagi,” ujarnya.
Sementara itu, Dwi, warga Nuri lainnya, mengaku merasakan perbedaan harga yang cukup signifikan dibandingkan pasar umum.
“Saya beli beras lumayan besar dan harganya beda jauh dengan di luar. Terima kasih kepada bapak Gubernur Andi Sudirman. Semoga sering-sering buat kegiatan pasar murah seperti ini karena sangat membantu masyarakat,” tuturnya.
Apresiasi juga datang dari kalangan mahasiswa. Mahasiswi UIN Alauddin Makassar, Mifta Agnreani, mengaku terkesan dengan pelaksanaan kegiatan tersebut.
“Harus lebih banyak masyarakat yang tahu, supaya lebih ramai. Harga di sini jauh lebih murah dibanding di luar,” katanya.
Safira, rekan mahasiswa lainnya, turut berharap agar kegiatan serupa dapat diperluas.
“Semoga bisa terlaksana lebih besar lagi ke depannya, lebih umum, dan lebih banyak masyarakat yang hadir. Karena masih banyak yang belum tahu kalau ada kegiatan seperti ini,” ujarnya.
Gerakan Pangan Murah merupakan bagian dari kebijakan strategis Pemprov Sulsel dalam menjaga stabilisasi pasokan dan harga pangan (food price stabilization).
Program ini melibatkan pemerintah kabupaten/kota, instansi vertikal, serta pelaku usaha lokal, dengan fokus utama membantu masyarakat menghadapi tekanan inflasi dan kenaikan harga kebutuhan pokok.
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Gubernur Andi Sudirman Sulaiman bersama seluruh bupati/wali kota se-Sulsel, serta para kepala organisasi perangkat daerah (OPD) terkait. (*)
-
2 tahun ago
Informasi Tidak Berimbang,Dewan Pengurus KKS Kairo Mesir Keluarkan Rilis Kronologi Kejadian di Mesir
-
Politics1 tahun ago
Indo Barometer:Isrullah Ahmad -Usman Sadik Pepet Budiman-Akbar,IBAS-Puspa Tak Terkejar
-
1 tahun ago
Tangis Haru Warnai Pelepasan Status ASN Hj Puspawati Husler”Tetaplah Kuat Kami Bersamamu”
-
2 tahun ago
Pj Gubernur Bahtiar Paparkan Rencana Pembangunan Sulsel di Depan Presiden Jokowi
-
3 tahun ago
Video Menolak Berjabat Tangan Dengan Seorang Warga Viral ,Ketua DPRD Luwu Timur Dinilai Tidak Mencerminkan Diri Sebagai Wakil Rakyat
-
3 tahun ago
Dari Kotamobagu, BMR Anies Bertekat Menangkan Anies Baswedan*
-
2 tahun ago
IBAS Is Back: Siap Maju di Kontestasi Pilkada Luwu Timur
-
1 tahun ago
Duet Birokrat dan Legislatif, NasDem Usung Syahar-Kanaah di Pilkada Sidrap
You must be logged in to post a comment Login