Connect with us

Tari Mappaempo Gau Pukau Ribuan Penonton Pawai Budaya Nusantara APEKSI 2023

Published

on

Kitasulsel—MAKASSAR – Pawai Budaya Nusantara yang menjadi salah satu rangkaian kegiatan Rakernas XVI APEKSI 2023 menampilkan banyak keanekaragaman budaya dari seluruh penjuru kota di Indonesia.

Tak ketinggalan, Kota Makassar sebagai tuan rumah APEKSI XVI 2023. Melalui Dinas Kebudayaan, ia menampilkan tarian khas yang sangat jarang terdengar.

Tari Mappaempo Gau, tarian ini menjadi pembuka Pawai Budaya Nusantara. Meskipun sangat jarang ditampilkan pada event-event kota Makassar namun penampilan dari ratusan penari yang membawakan tarian ini tampil memukau dan menghibur para Wali Kota se-Indonesia di Anjungan Pantai Losari, Rabu (12/7/2023) malam.

Tarian ini menggambarkan sikap berperilaku baik seorang perempuan di Kota Makassar.

Perempuan di kota Makassar dianggap benteng dan kunci kenyamanan tentunya dengan kasih dan sayang yang selalu dipancarkan seorang perempuan di tanah Kota Makassar.

“Baru kita tampilkan ini. Tarian spesial meskipun jarang ditampilkan di saat event-event tapi tarian ini punya makna tersirat. Kita tampilkan malam pawai budaya nusantara karena ingin memperkenalkan banyaknya tarian di Kota Makassar yang memiliki makna tersirat di setiap gerakannya,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan Kota Makassar, Andi Herfida Attas.

Jenis tarian asal suku Makassar ini dikomandoi langsung oleh koreografer Acho White (Ridwan) dari sanggar Aco Dance Company.

Selain penari dari binaan Dinas Kebudayaan Kota Makassar, peserta pawai budaya nusantara terdiri dari 56 kota anggota APEKSI yang telah berpartisipasi pada opening Karnaval Budaya.

Ada Pemkot Bandar Lampung yang mengusung tema Begawi yang dalam bahasa Indonesia berarti Pesta Adat.

Saat tampil dengan nomor urut 8 itu, seluruh peserta mengenakan pakaian adat khas Lampung, termasuk pakaian pengantin Pepadun, Pesisir, dan Melinting.

Ada dari Kota Bogor yang menampilkan tarian mojang padjajaran. Sebagai tanda syukur kepada Tuhan atas melimpahnya lahan subur di Jawa Barat sebagai kerjaan pertanian.

Begitu pun dari Kota-kota lainnya satu persatu menampilkan kesenian asal daerahnya masing-masing untuk memperkenalkan seni, budaya dan kultur mereka.

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Pemkot Makassar

Wali Kota Munafri dan Mensos Saifullah Tinjau Kawasan Untia, Siap Jadi Pusat Sekolah

Published

on

KITASULSEL.COM, MAKASSAR – Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin mendampingi Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf meninjau langsung salah satu lahan di Salodong, Kelurahan Untia Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Kamis (8/5/2025).

Kawasan Salodong dipilih sebagai lokasi pembangunan Sekolah Rakyat. Kunjungan tersebut merupakan langkah awal dalam rangka persiapan pemanfaatan lahan untuk pembangunan sekolah tersebut.

Rumah Nayla merupakan bagian dari Program Sekolah Rakyat, sebuah inisiatif baru pemerintah untuk menjangkau anak-anak dari kelompok masyarakat miskin ekstrem.

Tahap awal, program ini akan dijalankan di 53 titik awal dan ditargetkan berkembang menjadi 200 titik tambahan.

Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf dalam kunjungannya mengatakan lokasi ini akan digunakan untuk penyelenggaraan Sekolah Rakyat di Kota Makassar.

Namun, masih ada beberapa titik lokasi lainnya.

“Mulai beberapa titik, salah satunya nanti di Makassar untuk Sekolah Rakyat itu kalau sekolah ini berada di Makassar, maka yang boleh sekolah di sini adalah warga Makassar,” jelas Mensos Saifullah.

Lebih lanjut, proses perekrutan calon siswa untuk Sekolah Rakyat akan diprioritaskan kepada warga Kota Makassar dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.

Hal ini dikarenakan sekolah dengan konsep asrama atau boarding school itu bertujuan untuk memutus mata rantai kemiskinan.

“Harapan pak Presiden nanti setiap kabupaten/kota itu minimal memiliki satu Sekolah Rakyat yang bisa menampung 1.000 siswa SD, SMP dan SMA. Siapa yang bisa sekolah di situ? Mereka yang berada di desil satu desil itu miskin ekstrem dan miskin,” tuturnya.

Ia melanjutkan, program ini akan menyasar keluarga utama yang anak-anaknya putus sekolah atau tidak mampu melanjutkan pendidikan karena faktor ekonomi.

Mekanismenya dilakukan melalui proses identifikasi oleh tim gabungan pusat dan daerah.

Setelah proses itu rampung, penetapan dilakukan melalui penandatanganan oleh kepala daerah bersama Dinas Sosial.

Menteri Sosial Saifullah menyampaikan bahwa seiring dengan program tersebut, Satgas Sekolah Rakyat yang terdiri dari berbagai kementerian dan lembaga akan melakukan rekrutmen kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, hingga peserta didik.

“Di dalam tim rekrutmen itu tentu ada dari Kementerian Sosial. Kementerian Sosial itu dibantu pendamping, pendamping kita yang ada di sini atau sentra-sentra yang kita miliki di beberapa kota atau di beberapa wilayah,” sebutnya.

“Kemudian dibantu oleh instrumennya bupati/wali kota lewat Dinsos. Lalu ada juga BPS ini yang memiliki data. Jadi, BPS kabupaten/kota juga ikut terlibat,” tambah Mensos Saifullah.

Sementara, Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin menyampaikan apresiasi atas program tersebut. Katanya, pemerintah kota siap mendukung dan menyukseskan program Sekolah Rakyat di Makassar.

Kata wali kota yang akrab disapa Appi itu menyebutkan bahwa hadirnya Sekolah Rakyat memberikan ruang kepada semua anak dari berbagai latar belakang sosial untuk menikmati pendidikan yang setara.

“Kita membangun sebuah sekolah bersama. Bagaimana melihat kondisi masyarakat dengan keadaan sosial yang beragam ini. Pemerintah bisa memberikan penghidupan yang lebih baik,” jelas Appi.

Ia pun menilai pemerintah saat ini sangat peduli terhadap pendidikan dan kesehatan masyarakat. Salah satunya menghadirkan Sekolah Rakyat yang diperuntukkan bagi masyarakat yang kurang mampu.

“Melalui Departemen Sosial, Pemkot Makassar akan support semaksimal yang bisa kami lakukan untuk bagaimana kita bisa mengintervensi anak-anak yang kehidupannya kurang baik ini. Sehingga kita bisa memberikan kehidupan yang lebih baik,” tuturnya

Sekolah Rakyat yang menjadi program nasional yang digagas Presiden Prabowo Subianto nantinya menampung siswa dari keluarga kurang mampu.

Dalam memberikan dukungannya, maka hari ini Pemkot Makassar menyiapkan lahan untuk membangun rumah layak huni yang akan dibangun oleh Kemensos.

Fasilitas ini diharapkan menjadi wadah anak-anak yang kurang mampu kurang mampu agar dapat hidup setara dengan masyarakat pada umumnya.

“Kita berharap apa yang menjadi penegasan Pak Mensos dan Pak Presiden Prabowo Subianto, ini hal yang sangat baik yang harus tersupport dan harus sampai ke semua daerah dengan baik,” jelasnya.

Ia menambahkan, proses pembangunan ini juga menjadi bentuk pemberdayaan yang bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat.

Karena itu, pemerintah kota akan terus memperhatikan hal-hal yang menjadi tanggung jawabnya.

“Kami berterima kasih atas atensi yang sangat baik untuk bisa bersama-sama membangun Kota Makassar khususnya dan bisa mengurangi angka kemiskinan di kota ini,” tutup Appi.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel