Connect with us

Fatmawati Rusdi : MNEK 2023 Moment Perkenalkan Makassar Lebih Dalam di Mata Dunia

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR,– Wakil Wali Kota Makassar, Fatmawati Rusdi hadiri 5th International Maritime Security Symposium (IMMS) 2023, yang digelar di Hotel Claro, Selasa (6/06/2023), mewakili Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto.

IMMS merupakan rangkaian kegiatan dari Multilateral Naval Exercise KOMODO (MNEK) 2023.

Tarian Pakkarena menjadi tarian awal pembuka, dan diperkenalkan sebagai salah satu tarian tradisional dari Sulawesi Selatan.

Simposium ini dihadiri oleh sekitar 36 perwakilan Angkatan Laut dari berbagai negara, dengan mengangkat tema Partnership To Recover and To Rise Stronger.

“Sebuah kebanggaan tentunya bagi Makassar, hadirnya delegasi dari 36 negara, membuka ruang untuk memperkenalkan Makassar lebih dalam di mata dunia,” ungkap Fatmawati Rusdi selepas mengikuti simposium.

Berbagai kegiatan yang digelar diharapkan mampu memberi nilai positif bagi masyarakat Makassar, semisal dalam pengembangan UMKM.

Sebelumnya, Wakil Wali Kota Makassar juga turut menghadiri Welcome Dinner yang digelar di Anjungan City of Makassar, keceriaan dan kebahagian dapat terlihat dari seluruh delegasi.

“Kita berharap para delegasi dapat merasakan kebahagiaan dan keceriaan selama berada di Makassar, seperti saat malam tadi di Welcome Dinner, berbagai sajian kuliner dan juga tarian dipersembahkan sebagai wujud kebahagiaan kami menerima para delegasi,” tutup Fatmawati Rusdi.

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Nasional

Ketat,Polisi Gagalkan 71 CJH Pengguna Visa Kerja dan Kunjungan Untuk Berangkat Ketanah Suci

Published

on

KITASULSEL—JAKARTA — Upaya nekat puluhan warga Indonesia menunaikan ibadah haji secara ilegal berhasil digagalkan aparat kepolisian.

Sebanyak 71 calon jemaah diamankan di Bandara Soekarno-Hatta setelah diketahui hanya mengantongi visa kunjungan dan visa kerja, bukan visa haji resmi.

Pengungkapan kasus ini bermula dari pemeriksaan dokumen oleh petugas Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta.

Kecurigaan timbul ketika ditemukan ketidaksesuaian antara tujuan keberangkatan dan jenis visa yang dimiliki para calon jemaah.

“Petugas di lapangan melakukan pengecekan dokumen dan ternyata mereka tidak memiliki visa haji, melainkan visa kerja,” jelas Kasat Reskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta, Kompol Yandri Mono yang dikutip dari detik.com, Kamis (1/5/2025).

Setelah berkoordinasi dengan pihak kepolisian, tim gabungan membawa seluruh calon jemaah ke kantor polisi untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Dari hasil pendalaman, diketahui mereka berasal dari berbagai daerah seperti Jawa Timur, Kalimantan, dan Sulawesi, serta tergabung dalam kelompok berbeda.

Rupanya, keberangkatan ini difasilitasi oleh pihak travel dan perorangan yang menjanjikan ibadah haji dengan biaya antara Rp 50 juta hingga Rp 270 juta.

Para calon jemaah tergiur dengan janji bisa menunaikan haji tanpa harus menunggu antrean panjang secara resmi.

“Penangkapan ini dilakukan sejak 16 April hingga 28 April. Mereka tidak berasal dari satu kelompok, jumlahnya bervariasi mulai dari tiga sampai sepuluh orang per kelompok,” imbuh Kompol Yandri.

Setelah dilakukan pendataan, seluruh jemaah ilegal dipulangkan dan diberi penjelasan mengenai aturan resmi pelaksanaan ibadah haji.

Kepolisian juga melakukan penyelidikan terhadap pihak travel dan individu yang mengatur keberangkatan ini.

“Pihak yang mengkoordinir, baik travel maupun perorangan, sedang dalam pemeriksaan,” tegasnya. (Ibe)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel