Connect with us

Pamit Pindah Tugas Kepala BPS Sulsel ke Gubernur

Published

on

Kitasulsel—Makassar—Gubernur Sulawesi Selatan menerima audiensi dari Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel Suntono di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Selasa, 11 April 2023. Suntono juga berpamitan untuk penugasan yang baru sebagai Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan BPS RI di Jakarta.

“Terima kasih atas pengabdian selama ini.  Bapak Suntono telah memberikan yang terbaik dan sudah maksimal dengan koordinasi bagus,” kata Andi Sudirman Sulaiman.

Gubernur juga mengapresiasi upaya BPS Sulsel dalam memberikan data dan masukan sehingga kebijakan yang diambil dapat lebih efektif dan tepat.

“Terima kasih kami selalu dibantu, diberikan data dan highligt yang menjadi konsen pemerintah daerah, sekaligus untuk penajaman program ,” sebutnya.

Kepala BPS Sulsel Suntono, melaporkan terkait hasil Long Form Sensus Penduduk 2020 Provinsi Sulsel yang secara keseluruhan dinilai baik. “Karena seluruh parameter demografi di Sulsel secara kesuluruhan baik-baik saja,” sebutnya.

Lebih detail menyampaikan, untuk Total Fertility Rate (TFR)/Angka Kelahiran Total yang merupakan jumlah anak yang dilahirkan hidup oleh seseorang perempuan selama usia suburnya (15-49 tahun) sebesar 2,22 yang berarti hanya sekitar 2 anak yang dilahirkan oleh perempuan selama masa reproduksinya. Kondisi ini dapat mengakibatkan rasio ketergantungan menjadi lebih rendah dan menciptakan bonus demografi.

“Kalau TFR-nya 2,1 (replacement level), artinya setiap wanita digantikan oleh satu anak perempuannya untuk menjaga kelangsungan pergantian generasi,” sebutnya.

Sedangkan untuk Angka Kelahiran Kasar (CBR) mencapai 17-18 kelahiran hidup diantara 1.000 penduduk Sulsel.

Sedangkan Penurunan Angka Kematian Bayi di Sulsel hampir mencapai 90 persen selama periode lima dekade terakhir. Angka Kematian Bayi menurun signifikan dari 161 per 1.000 kelahiran hidup pada sensus penduduk 1971 menjadi 18,20 per 1.000 kelahiran hidup tahun 2022.

Hasil lainnya, mayoritas penduduk berumur 15 tahun ke atas berpendidikan SMA, 97,65 persen penduduk bisa menggunakan bahasa Indonesia dan 66,71 persen bisa menggunakan bahasa daerah untuk berkomunikasi dengan keluarga serta 65,47 persen dengan kerabat, 99,31 rumah tangga menempati rumah dengan lantai yang memenuhi syarat ketahanan bangunan.

Ia juga menyampaikan saran agar prestasi Sulsel sebagai lumbung pangan dan surplus beras tetap dapat dipertahankan. Diantaranya, setelah panen untuk kembali dilakukan penggarapan lahan dengan memanfaatkan sumber daya air yang ada. Hal ini terkait prediksi BMKG fenomena alam kemarau panjang El Nino yang datang lebih awal.

“Jadi setelah panen, harus bisa digarap, memanfaatkan sumber daya air yang tersisa. Sebab kalau terlambat bisa tidak maksimal hasilnya. Kecuali daerah yang masih banyak potensi air yang dikelola, tapi daerah yang jauh dari sumber air itu nanti akan jadi masalah,” jelas pria yang selanjutnya akan ditugaskan di Pusdiklat BPS RI Jakarta ini.(*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Provinsi Sulawesi Selatan

Paskibraka Sulsel Tuntaskan Tugas di HUT ke-80 RI, Gerimis Tak Surutkan Semangat

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Rangkaian upacara penaikan dan penurunan bendera dalam peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di Lapangan Rumah Jabatan Gubernur Sulawesi Selatan, Minggu, 17 Agustus 2025 berlangsung khidmat dan lancar.

Dalam upacara penaikan dan penurunan bendera, Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman bertindak sebagai inspektur upacara.

Bagi para anggota Paskibraka, tugas di HUT ke-80 RI menjadi pengalaman berharga sekaligus momentum kebangsaan.

Pada sore hari, upacara penurunan bendera sempat diiringi gerimis. Namun, semangat Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Sulsel tak tergoyahkan. Mereka tetap menuntaskan tugas dengan disiplin dan penuh tanggung jawab.

Usai prosesi, orang tua dan keluarga anggota Paskibraka yang hadir memberikan tepuk tangan meriah, menandakan kebanggaan sekaligus rasa haru.

Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel, Jufri Rahman, menyampaikan apresiasi atas penampilan para anggota Paskibraka. Ia menilai, mereka mampu melaksanakan tugas tanpa kesalahan dan menjadi teladan bagi penyelenggaraan di tahun-tahun mendatang.

“Secara umum rangkaian acara berjalan lancar, penampilan adik-adik Paskibraka juga luar biasa. Saya kira ini bisa jadi acuan untuk Paskibraka berikutnya,” kata Jufri Rahman.

“Insya Allah setelah melaksanakan tugas, mereka akan berlibur ke Bali. Anggaran sudah disiapkan,” tambahnya

Pada upacara penurunan, bertugas sebagai pembawa baki ialah Athifa Azzahra Heruny, siswi MAN Insan Cendekia Gowa, kelahiran Makassar, 4 Agustus 2008, putri pasangan Heruny Said dan Ully Yuristiani Osman.

Pengerek bendera dipercayakan kepada Stave Cata Bulo, pelajar SMAN 1 Toraja, kelahiran Palopo, 14 Maret 2009, putra pasangan Efrayim Bulo dan Mariana Tarru. Posisi komandan kelompok diemban oleh Muhammad Imran Anwar, siswa SMAN 10 Makassar, kelahiran Makassar, 21 Februari 2009, putra pasangan Aipda H. Muh. Anwar R., S.H. dan Kurina M.

Sementara itu, peran pembentang bendera dijalankan oleh Muhammad Hafidz Muzaqi, pelajar SMAN 3 Palopo, kelahiran Palopo, 14 April 2009, putra dari Mustamin (almarhum) dan Marhasia. Keseluruhan tim pengibar sore dipimpin Komandan Pasukan Letnan Dua I Made Wirawan, perwira TNI AD lulusan Akademi Militer 2024 yang kini menjabat sebagai Komandan Peleton 2 Baterai B Batalyon Arhanud 4/AAY.

Kebanggaan juga dirasakan oleh para orang tua. Sulastri, orang tua dari Nur Hafizah Sahrani (SMA Negeri 6 Jeneponto), mengaku sempat khawatir ketika hujan turun. Namun, ia terharu melihat anaknya tetap tegar.

“Sebagai orang tua terharu dan bangga, saya tidak bisa berkata-kata. Gerimis tadi tidak jadi masalah,” ujarnya.

Hal serupa diungkapkan Andi Aisyah Amir, ibu dari Andi Alya Afif Almier (SMA Negeri 12 Makassar), yang mengaku senang sekaligus bangga putrinya dipercaya membawa baki.

“Anaknya mudah berteman dan aktif di berbagai kegiatan di luar sekolah,” kata Aisyah.

Sementara itu, sang ayah, Achmad Afid Halyb, menekankan pentingnya membangun kepercayaan dalam mendidik anak. “Kami mendidik dengan memberikan kepercayaan.

Apa pun kegiatan anak, asal dilaporkan ke orang tua. Kepercayaan itu terbukti lewat prestasinya, termasuk latihan yang selalu ia ceritakan kepada kami,” tuturnya. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel