Connect with us

Danny Pomanto Ajak Delegasi Wellcome Trust dan Monash University Kuatkan Ekosistem Ekonomi Lorong Wisata

Published

on

Kitasulsel—Makassar—Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mengajak para delegasi Wellcome Trust dan Monash University untuk terus menguatkan ekosistem ekonomi di Lorong Wisata (Longwis).

Sejauh ini, kata Danny Pomanto sapaan akrab Ramdhan Pomanto, progres terhadap ekosistem ekonomi di longwis sangat berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, inflasi hingga menekan gini ratio atau kesenjangan.

Di hadapan Director of The Intervention, Revitalising Informal Settlement and their Environment (RISE) Associate Dean International And Engagement Monash University, Prof. Diego Ramirez dan RISE Director Of Assesment, Prof. Karin Leder dan delegasi Wellcome Trust, Danny Pomanto memaparkan gagasannya membentuk longwis berdampak terhadap sirkulasi ekonomi masyarakat.

Dia mengajak masing-masing delegasi untuk bekerjasama dengan Pemkot Makassar dalam pengembangan ekosistem ekonomi di longwis yang juga disebutnya sebagai sel-sel masyarakat itu.

“Intinya teman-teman delegasi dapat terlibat di lorong wisata dan dapat tumbuh dengan economic sircularnya sehingga sustainable atau berkesinambungan. Bukan hanya menjual produk tanaman cabai, atau budidaya perairan seperti lobster tetapi lebih jauh mengolahnya menjadi produk bernilai tambah,” kata Danny Pomanto di sela-sela pertemuan, di kediaman pribadinya, Senin, (10/04/2023)

Dia mencatat ada 5.000 lorong di Makassar, tahun lalu sudah ada 1.096 longwis dan tahun ini targetnya 1.000 lorong lagi. Klaster-klaster ekonomi longwis itu memperkuat ekonomi, apalagi di dalamnya UMKM atau Small Medium Enterprise dan banyak hal lain.

Dari situ ekosistem pun terbentuk, termasuk membuat digitalisasi untuk big data Metaverse, seperti ada QR Code untuk penduduk, data pribadi, digital address, medical record, financial record, semuanya. Rumah-rumah dibuat tiga dimensi. Pun, mengukur tingkat sosial sehingga ada mitigasi sosial; social caring, social sharing.

“Di longwis inilah saya ajak masyarakat menanam sejumlah komoditi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ini sejalan dengan kebijakan pusat untuk memerangi inflasi, juga food security. Termasuk menguatkan hubungan sosial masyarakat karena adanya kerja sama di lorong,” ujar Danny.

Ia katakan semuanya dimulai dari ekonomi mikro sehingga dampaknya sekaligus termasuk menekan gini ratio atau kesenjangan ekonomi. Hasilnya, kini  longwis pun menjadi ruang produktif dan etalase kota atau tujuan pariwisata.

Pun, dengan program longwis ini, pertumbuhan ekonomi di Makassar mencapai 5,40 persen dari sebelumnya 4,47 persen. Selain itu inflasi di Makassar juga turun, berdasarkan data BPS Kota Makassar bahwa sejak November tahun lalu mencapai 5,99 persen lalu turun mencapai 5,72 persen pada Februari 2023.

Jumlah penduduk miskin di Makassar pun turun. Pada 2021 berjumlah 74.690 sedangkan 2022 turun menjadi 71.830.

Sementara itu, di tengah kerja sama dengan RISE, kedepannya kelanjutan kolaborasi dengan Pemkot Makassar sendiri, saran dia, pula dapat fokus pada ekosistem persampahan.

Apalagi, program bank sampah di Makassar, tekannya, berhasil membawa salah satu industri swasta ke Makassar untuk mengolah sampah yang telah dipilah dari Bank Sampah.

Lagi-lagi, kata dia, ekosistem seperti Bank Sampah ini bakal merangsang ekonomi masyarakat lorong dengan dapat mengolah bahan yang tak terpakai menjadi layak guna. “Nah, kita bisa kolaborasi dengan RISE di situ. Memperkuat ekosistem bank sampah yang sudah ada,” sarannya.

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Tenaga Ahli Menag RI Jadi Narasumber Sertifikasi Pembimbing Haji Mandiri 1447 H/2026 di Asrama Haji Sudiang

Published

on

MAKASSAR, KITASULSEL.COM — Tenaga Ahli Menteri Agama Republik Indonesia, Dr. H. Bunyamin M. Yapid, Lc., M.H., menjadi narasumber dalam kegiatan Sertifikasi dan Akreditasi Pembimbingan Petugas Haji Jalur Mandiri Tahun 1447 Hijriah/2026 Masehi yang dilaksanakan di Asrama Haji Sudiang, Makassar, Minggu (14/12/2026).

Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 100 peserta yang berasal dari berbagai kabupaten dan kota di Sulawesi Selatan, Kalimantan, serta sejumlah Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU). Sertifikasi dan akreditasi ini menjadi bagian dari upaya strategis pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia pembimbing haji agar pelayanan kepada jamaah semakin profesional dan terstandar.

Dalam pemaparannya, Dr. Bunyamin M. Yapid menyampaikan bahwa penyelenggaraan ibadah haji tahun 2025 patut disyukuri karena dapat berjalan dengan aman, tertib, dan relatif lancar, meskipun dihadapkan pada berbagai dinamika dan tantangan di lapangan. Keberhasilan tersebut, menurutnya, merupakan hasil dari sinergi dan kerja kolektif seluruh petugas haji.

“Capaian positif penyelenggaraan haji 2025 harus menjadi modal evaluasi dan pembelajaran penting untuk terus meningkatkan kualitas layanan haji pada tahun-tahun mendatang,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa tantangan penyelenggaraan haji ke depan akan semakin kompleks. Oleh karena itu, seluruh petugas haji wajib memiliki pemahaman yang utuh terhadap problematika penyelenggaraan haji, regulasi berhaji, serta berbagai aspek pelayanan yang bersentuhan langsung dengan kenyamanan, keamanan, dan keselamatan jamaah haji.

Menurutnya, melalui kegiatan sertifikasi dan akreditasi ini, para peserta memperoleh manfaat penting berupa peningkatan kompetensi bimbingan ibadah, pemahaman standar pelayanan jamaah, serta penguatan kapasitas dalam menghadapi persoalan di lapangan.

“Sertifikasi ini bukan sekadar formalitas, tetapi bekal pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang terukur bagi pembimbing haji, sehingga mampu menjalankan tugas secara profesional dan berintegritas,” jelasnya.

Ia juga menekankan bahwa seluruh petugas haji merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Semangat kebersamaan dan keikhlasan, kata dia, harus menjadi fondasi utama dalam menjalankan amanah pelayanan.

“Semua petugas haji adalah satu kesatuan yang utuh. Semangat yang ditanamkan harus sejalan dengan nawaitu sebagai pelayan jamaah, dengan prinsip one team, one spirit, one goal,” tegas Dr. Bunyamin.

Salah satu peserta, Ikbal, yang berasal dari Timika, Papua, mengaku sangat terbantu dengan materi yang disampaikan oleh narasumber. Menurutnya, pemaparan yang diberikan tidak hanya menambah wawasan, tetapi juga memberikan motivasi untuk terus meningkatkan kapasitas diri sebagai petugas haji.

“Materi yang disampaikan sangat menarik dan memberikan motivasi tambahan untuk terus belajar tentang bagaimana menjadi petugas haji yang baik,” ujar Ikbal.

Ia menambahkan, materi yang disampaikan Dr. Bunyamin dinilai sangat aplikatif dan sarat makna.

“Materi yang disampaikan daging semua, ini bekal istimewa dari Pak Doktor,” ungkapnya.

Diketahui, Dr. H. Bunyamin M. Yapid selain menjabat sebagai Tenaga Ahli Menteri Agama RI, juga merupakan dosen Manajemen Haji dan Umrah (MHU) UIN Alauddin Makassar. Ia juga tercatat sebagai angkatan pertama dalam sertifikasi pembimbing haji, sehingga pengalamannya dinilai sangat relevan dan kontekstual dengan kebutuhan petugas haji saat ini.

Sertifikasi dan akreditasi pembimbing haji jalur mandiri ini dilaksanakan oleh Kementerian Agama melalui Kemenhaj dan Umrah Provinsi Sulawesi Selatan, dan berlangsung selama 12 hingga 18 Desember 2025. Selama kegiatan berlangsung, peserta mendapatkan pembekalan materi terkait kebijakan haji, bimbingan manasik, standar pelayanan jamaah, hingga etika pendampingan di Tanah Suci.

Melalui kegiatan ini, diharapkan para pembimbing haji memiliki kompetensi, integritas, dan kesiapan pelayanan yang semakin baik, sehingga mampu melanjutkan dan meningkatkan capaian positif penyelenggaraan ibadah haji tahun 2025 menuju pelaksanaan haji 1447 H/2026 M yang lebih aman, nyaman, dan berkualitas bagi jamaah Indonesia.

 

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel