Connect with us

Danny Pomanto Silaturahmi Bersama Kepala Daerah Pengurus Apeksi

Published

on

Kitasulsel—Jakarta—Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto silaturahmi bersama sejumlah kepala daerah yang juga dewan pengurus, dewan pengawas, dan ketua Komwil Apeksi (Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia), Kamis, (6/04/2023) di Jakarta.

Silaturahmi berlangsung akrab, dan hangat. Terlihat Wali Kota Danny Pomanto, Wali Kota Bogor Bima Arya, Wali Kota Medan Bobby Nasution, Wali Kota Palembang Harnojoyo, Wali Kota Tidore Ali Ibrahim, Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana, Wali Kota Gorontalo Marten Taha, dan Wali Kota Bontang Basri Rase, sesekali tertawa menimpali obrolan satu sama lain.

“Kami bertemu untuk berbincang seputar kesiapan Makassar sebagai tuan rumah penyelenggaraan Rakernas Apeksi XVI yang didahului dengan launching ICE (Indonesia City Expo) XIX pada 28 Maret lalu di Makassar,” kata Danny.

Ia mengatakan pihaknya sudah siap dalam penyelenggaraan Apeksi di Makassar, selanjutnya hanya dipermantap pada rapat-rapat teknis yang akan datang. Kordinasi antara Pemkot Makassar dan Apeksi juga intens dilakukan baik melalui grup whatsapp maupun rapat daring.

Sejumlah kegiatan akan mewarnai perhelatan Rakernas Apeksi XVI tahun ini. Suguhan istimewa juga akan dihadirkan, seperti pembuatan perahu Pinisi, dan rumah adat Tongkonan di tengah – tengah area ICE XIX.

“Rakernas Apeksi tahun ini terbilang istimewa dan menjadi momen perpisahan bagi beberapa wali kota yang masa jabatannya akan berakhir tahun ini. Kami akan membuat Rakernas kali ini sebagai momen bersejarah yang pantas untuk dikenang,” kata Danny.

Tercatat dalam Rakernas XVI kali ini, ada 11 rangkaian acara, di antaranya;

  1. Youth City Changer pada 10-11 Juli di Tokka Tenarata
  2. Gala Dinner pada 11 Juli di Anjungan Pantai Losari
  3. Opening Rakernas pada 12 Juli di Upperhills
  4. Pleno dan Panel pada 12-13 Juli di Upperhills
  5. Indonesia City Expo pada 12-14 Juli  di CPI
  6. Karnaval Seni Budaya pada 12 Juli di Jembatan Toraja CPI
  7. City Tour pada 13 Juli di Benteng Fort Rotterdam
  8. Ladies Program pada 13 Juli di Benteng Fort Rotterdam
  9. Fun Sport pada 13 Juli di Anjungan Pantai Losari
  10. Penanaman Pohon pada 13 Juli di CPI, dan
  11. Investment Forum pada 14 Juli di The Rinra Hotel.

Danny berharap dengan sejumlah persiapan dan kordinasi yang dilakukan tanpa putus, Rakernas Apeksi XVI tahun 2023 dapat berjalan lancar, sukses tanpa kendala berarti, dan membawa manfaat ekonomi bagi Kota Makassar yang terus dua kali tambah baik.

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Tenaga Ahli Menag Bidang Haji dan Hubungan Internasional Hadiri Pamitan Ditjen PHU

Published

on

KITASULSEL—TANGERANG SELATAN – Penyelenggaraan ibadah haji tahun 2025 menjadi penutup perjalanan panjang Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) Kementerian Agama dalam mengelola layanan haji nasional. Mulai tahun 2026, tanggung jawab tersebut secara resmi akan diemban oleh Kementerian Haji dan Umrah.

Sebagai penanda pamitan sekaligus dokumentasi sejarah, Ditjen PHU Kemenag mempersembahkan sebuah karya monumental berupa buku bertajuk “Haji Indonesia Era Kementerian Agama”. Buku ini merekam memori kolektif 75 tahun penyelenggaraan haji oleh Kementerian Agama Republik Indonesia.

Peluncuran buku tersebut dilakukan pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kementerian Agama yang digelar di Tangerang Selatan, Selasa (16/12/2025). Rilis ditandai dengan penyerahan buku secara simbolis oleh Direktur Jenderal PHU Hilman Latief kepada Menteri Agama Nasaruddin Umar, Wakil Menteri Agama Romo Muhammad Syafi’i, serta Sekretaris Jenderal Kemenag Kamaruddin Amin.

Momen ini sekaligus menjadi ajang pamitan Ditjen PHU setelah puluhan tahun mengemban amanah besar penyelenggaraan ibadah haji Indonesia.

“Kami bersyukur pelaksanaan haji terakhir oleh Kementerian Agama dapat berjalan dengan sukses. Tahun depan, penyelenggaraan haji akan dilaksanakan oleh Kementerian Haji dan Umrah,” ujar Hilman Latief.

Hilman mengungkapkan bahwa haji 2025 merupakan salah satu tantangan terberat Ditjen PHU karena kompleksitas persoalan dan dinamika kebijakan yang dihadapi. Namun demikian, pelaksanaannya dinilai sukses. Bahkan, Pemerintah Arab Saudi menilai penyelenggaraan haji Indonesia sebagai yang terbaik sepanjang masa, dengan indeks kepuasan jemaah yang terus meningkat dan berada pada kategori sangat memuaskan.

Menurut Hilman, 75 tahun pengelolaan haji bukanlah waktu yang singkat. Ia mengenang pesan Menteri Agama dan Wakil Menteri Agama bahwa meskipun ke depan penyelenggaraan haji beralih ke kementerian baru, Kementerian Agama tetap memiliki peran penting dalam menjaga memori dan pengetahuan kolektif umat Islam Indonesia tentang haji.

“Hari ini kami persembahkan buku Haji Indonesia Era Kementerian Agama. Mudah-mudahan buku ini dapat sampai ke para Rektor PTKIN, Kanwil Kemenag Provinsi, serta para pemangku kepentingan lainnya sebagai pegangan dan memori kolektif Kemenag,” harapnya.

Selain jajaran pimpinan Kementerian Agama, acara ini juga turut dihadiri oleh Tenaga Ahli Menteri Agama RI Bidang Haji dan Umrah serta Hubungan Internasional, yang selama pelaksanaan haji 2025 lalu menjadi garda terdepan dalam mendukung dan menyukseskan penyelenggaraan ibadah haji.

Buku Akademik dan Komprehensif

Proses penyusunan buku “Haji Indonesia Era Kementerian Agama” dikoordinasikan oleh Sekretaris Ditjen PHU M. Arfi Hatim bersama tim dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin Banten. Buku setebal sekitar 2.300 halaman ini ditulis oleh Hilman Latief dan tim dalam waktu relatif singkat setelah berakhirnya musim haji.

Penyuntingan dan pengemasan buku dipercayakan kepada Hadi Rahman dan Oman Fathurahman, filolog terkemuka yang juga dikenal sebagai editor buku Naik Haji di Masa Silam.

“Ini boleh jadi merupakan buku paling tebal dan paling komprehensif yang pernah ditulis tentang haji Indonesia,” ungkap M. Arfi Hatim.

Ia menambahkan, buku ini disusun berdasarkan sumber-sumber primer yang dimiliki Kementerian Agama serta referensi akademik yang kredibel, sehingga memenuhi standar penulisan ilmiah.

Buku tersebut diterbitkan dalam tiga jilid.

  • Jilid I: Dari Masa ke Masa, memuat narasi kronologis penyelenggaraan haji Indonesia dari tahun 1950 hingga 2025.
  • Jilid II: Ekosistem dan Kebijakan, berisi pembahasan tematik dan argumentatif mengenai berbagai kebijakan haji selama 75 tahun pengelolaan oleh Kemenag.
  • Jilid III: Adaptasi dan Inovasi, mengulas perjalanan inovasi dan pembaruan dalam penyelenggaraan ibadah haji Indonesia.

“Tiga jilid ini memiliki sudut pandang masing-masing, namun merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan,” pungkas M. Arfi Hatim.

Dengan terbitnya buku ini, Kementerian Agama berharap warisan pengetahuan, pengalaman, dan nilai-nilai pengabdian dalam penyelenggaraan ibadah haji tetap terjaga dan menjadi rujukan penting bagi generasi mendatang.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel