Connect with us

Berkah Ramadhan, Penjaga Pasien di RS Arifin Nu’mang Dapat Takjil Gratis

Published

on

Kitasulsel,Sidrap — Raut bahagia dan bersyukur terpancar dari wajah para penjaga pasien di RSUD Arifin Nu’mang Kabupaten Sidrap, saat menerima bingkisan takjil gratis dari pihak rumah sakit, Rabu (5/4/2023).

“Kami bersyukur sekali, rezekinya kami. Dari tadi mau pergi beli makanan untuk buka puasa tapi belum sempat,” ujar salah seorang penjaga pasien semringah.

“Alhamdulillah, dapat takjil dan nasi boks cantik yang sangat menggugah selera. Berkah Ramadan, terima kasih RS Arifin Nu’mang, sukses selalu buat ibu gizinya,” sambungnya.

Penjaga pasien lain yang juga tidak disebutkan namanya, menyatakan terima kasih mendapat bingkisan takjil.

“Makasih banyak Kak kirimannya, senang sekali anakku lihatki, cantik sekali bede’ penampilannya, menarik,” bebernya.

Kegiatan bagi-bagi takjil dan nasi boks untuk menu buka puasa bagi keluarga dan penjaga pasien ini, dilaksanakan tim Instalasi Gizi rumah sakit yang terletak di Rappang, Kecamatan Panca Rijang tersebut.

“Sekitar 150 paket dibagikan bagi keluarga pasien. Tim instalasi gizi juga membagikan menu buka puasa buat Rumah Tahfidz Bunayya Daurah Al Qur’an Anak Muslim sekitar 25 paket,” terang Kepala Instalasi Gizi RSUD Arifin Nu’mang, Risma Ernawati, S.ST.,M.M.

Di hari yang sama, Kabid Pelayanan Keperawatan, Kebidanan dan Non Medis RSUD Arifin Nu’mang, Mashuri, SKM.,M.Si.,M.Kes beserta staf juga membagikan menu buka puasa buat seluruh petugas jaga sore dan tukang parkir di musala RS Arifin Nu’mang sekitar 135 paket.

Direktur RSUD Arifin Nu’mang, dr. H. Budi Santoso, M.Si, menyampaikan apresiasi dan dukungan atas terselenggaranya kegiatan berbagi takjil tersebut.

“Tetaplah beramal meski dalam kondisi sulit, semoga berkah tercurah untuk kita semua,” tuturnya.

Hal senada disampaikan Henni Irawati, S.Kep.,Ns.,Kasie Pengembangan Sistem Layanan RSUD Arifin Nu’mang.

“Bulan penuh berkah wujud keberkahan dalam pelayanan prima dengan berbagi puasa dengan keluarga pasien memberikan suka cita yg luar biasa. Instalasi Gizi Arnum selalu terbaik dan berkualitas,” puji Henni.

Ka Bag Administrasi Umum dan Keuangan RSUD Arifin Nu’mang, Suparta, S.Kep.,Ns.,M.M.Kep. turut mengapresiasi kegiatan yang menurutnya memberikan pelayanan prima buat keluarga menunggu pasien.

“Sentuhan kecil ini meski terlihat sederhana diharapkan dapat berdampak pada peningkatan rasa sehat, agar pasien turut serta merasakan kebaikan berkah bulan Ramadan,” tandasnya.(win)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Menag dan Cendekiawan Kristen Bahas Cegah Intoleransi lewat Kurikulum Berbasis Cinta

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Menteri Agama Nasaruddin Umar menegaskan bahwa upaya mencegah intoleransi memerlukan sesuatu yang lebih kuat daripada peraturan pemerintah atau undang-undang.

Hal tersebut disampaikannya saat menerima audiensi dari Persatuan Inteligensia Kristen Indonesia (PIKI) di Ruang VVIP Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat.

“Sekalipun ada undang-undang yang paling baik pun juga, itu bukan jaminan. Ada hal yang sangat mendasar, yaitu rasa cinta kepada sesama manusia, cinta kepada Tuhan, dan cinta kepada alam, maka kami kembangkan Kurikulum Berbasis Cinta,” ujar Menag Nasaruddin Umar, Kamis (14/8/2025).

Menurut Menag, regulasi memang penting, namun perubahan perilaku masyarakat tidak cukup hanya mengandalkan aturan formal. “Tidak mungkin kita bisa merubah perilaku masyarakat tanpa merubah sistem etika masyarakat. Dan tidak mungkin kita bisa merubah etika masyarakat tanpa merubah sistem teologinya,” jelasnya.

Menag juga memaparkan bahwa Kementerian Agama tengah mengembangkan konsep ekoteologi, yang menekankan keselarasan hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan sesama, dan manusia dengan alam.

“Kalau ini sudah disetarakan, kita tidak melihat orang lain sebagai orang lain, tapi sebagai diri kita sendiri. Bahkan alam semesta pun bagian dari diri kita,” tutur Menag.

Badikenita Sitepu, Ketua Umum PIKI, menyambut baik pandangan Menag dan menyatakan bahwa pihaknya juga memandang penting penguatan nilai-nilai kemanusiaan di atas sekat mayoritas-minoritas.

“Bagi kami, keutuhan dan keharmonisan bangsa harus menjadi tujuan utama. Karena itu, apapun yang bisa kita lakukan bersama untuk mewujudkannya, termasuk mempererat hubungan dengan alam, akan kami dukung penuh,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas iman untuk memperkuat toleransi. “Di PIKI, kami sudah bergabung dengan berbagai organisasi cendekiawan lintas agama.

Kami percaya, dialog dan kerja sama yang berkelanjutan adalah jalan terbaik untuk menumbuhkan rasa saling percaya dan cinta kepada sesama, sebagaimana yang disampaikan Pak Menteri,” kata Badikenita.

Menag Nasaruddin juga mengkritisi praktik pembelajaran agama yang justru menanamkan kebencian kepada pihak berbeda.

Ia menekankan pentingnya kurikulum yang menumbuhkan sikap saling menghargai sejak pendidikan anak usia dini hingga perguruan tinggi. “Mengajarkan kebencian bukan mengajarkan agama.

Kita ingin generasi yang tumbuh dalam lingkup saling percaya satu sama lain,” katanya.

Ia mengingatkan bahwa kerusakan alam juga menjadi ancaman serius bagi umat manusia.

“Kalau alam ini tidak damai dengan kita, kiamat akan datang lebih awal. Karena itu, krisis kemanusiaan dan krisis lingkungan harus diatasi bersama,” pungkasnya. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel