Connect with us

Belajar dari Kasus Dugaan Pungli Cashback, Tender di DPRD Makassar Harus Lewat E-Katalog

Published

on

Kitasulsel–Makassar–Sekretaris DPRD Makassar, Muhammad Dahyal berkomitmen dalam memberantas tindakan pungutan liar (pungli) di lingkup sekretariat DPRD Kota Makassar.

Dahyal menegaskan pegawai di lingkup sekretariat DPRD Makassar tidak dibenarkan melakukan tindakan pungli. Apalagi, belajar dari pengalaman kasus dugaan pungli dana cashback kerjasama media yang dilakukan oleh mantan Kasubag DPRD Makassar lalu.

Olehnya, kerjasama media dilkukan dengan menggunakan E-Katalog.

“Memang tidak boleh ada pungli, jadi mulai tahun ini semua pengadaan selain tender itu beralih di katalog lokal termasuk media. Semua media yang dikerjasamakan itu, media partner kita itu harus melalui e-katalog,” ujar Dahyal kepada Herald Sulsel, Senin, 3 April 2023.

Kata dia, dengan penggunaan E-katalog untuk kerjasama media dapat mencegah terjadinya pungli di DPRD Makassar.

“E-katalog dapat mengurangi resiko adanya bertemu, sehingga tidak ada komitmen-komitmen untuk meminta,” tegas Dahyal.

Dirinya juga sudah mengingatkan kepada pegawai ASN maupun non ASN lingkup DPRD Makassar untuk tidak melakukan perjanjian awal yang bersifat mengikat dan berujung pada pungli.

“Kami sudah memberitahu teman-teman untuk tidak membuat perjanjian-perjanjian di depan yang membuat orang bisa terikat,” jelasnya

“Seperti selesai pencairan misalnya, itu dimintaki sama pegawai, itu laporkan saja ke kami kalau ada pegawai yang mencoba meminta,” lanjutnya.

Sementara terkait pergeseran pegawai di sekretriat DPRD Makassar, Dahyal menerangkan sebelumnya terjadi perubahan struktur organisasi baru di lingkup sekretariat DPRD Makassar.

“Kemarin itukan struktur organisasi baru, dulu itu ada bagian perlengkapan. Tetapi setelah ada struktur baru perlengkapan turun kelasnya menjadi kasubag saja,” katanya.

“Bagian yang baru itu ada namanya humas dan protokol. Pak Daniel Katto sekarang jadi Kasubag Humas,” pungkas mantan sekretaris Inspektorat Makassar ini. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Dinas Pekerja Umum Makassar

Antisipasi Genangan Air, Dinas PU Turunkan Ratusan Satgas Bersihkan Drainase Sepanjang Jalan AP Pettarani

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Ratusan personel Satgas Drainase dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) Makassar diterjunkan untuk membersihkan drainase di koridor Jalan AP. Pettarani, Rabu, 18 Juni 2025.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Makassar, Zuhaelsi Zubir mengatakan, sebanyak 278 satgas drainase dari beberapa kecamatan diturunkan, dan 50 satgas dari BBWS Pompengan Jeneberang, serta 50 dari Balai, dan juga 30 orang dari Balai Jalan ikut membantu membersihkan drainase di Jalan AP Pettarani.

“Semua turun. Prioritas utama adalah titik-titik rawan banjir. Dan kawasan Pettarani ini memang salah satu yang paling sering tergenang, jadi itu yang kami dahulukan,” ujar Zuhaelsi.

Menurutnya, pembersihan drainase ini menjadi bagian dari strategi awal untuk menangani titik-titik yang kerap menjadi langganan genangan di Kota Makassar.

Kawasan Pettarani sendiri dipilih karena menjadi salah satu zona rawan yang paling sering terdampak saat curah hujan tinggi.

Selain itu, Dinas PU akan mengganti pompa air lama di kawasan Andi Jemma yang kapasitasnya sudah tidak memadai.

Pompa lama hanya mampu menyalurkan air sebanyak 25 liter per detik, sementara pompa baru yang akan dipasang berkapasitas hingga 425 liter per detik.

“Pompa lama memang sudah waktunya diganti. Kita sudah anggarkan dalam APBD Perubahan. Dengan kapasitas baru, kami harap bisa mengurangi genangan secara signifikan di musim hujan nanti,” katanya.

Tak hanya fokus pada saluran yang tersumbat sedimen, pihaknya juga menaruh perhatian khusus terhadap kabel dan pipa utilitas yang melintang di dalam saluran air.

Ia menyebutkan bahwa keberadaan kabel-kabel itu sering menjadi penyebab utama sumbatan dan akan segera ditertibkan.

“Kami akan segera mengundang pemilik utilitas seperti kabel dan pipa untuk rapat koordinasi. Jangan sampai ada kabel yang sudah tidak aktif tapi masih menumpuk dan menghambat aliran air,” tambahnya.Aksi pembersihan ini juga menjadi bagian dari rangkaian persiapan menyeluruh meminimalisir terjadinya genangan air,  sambil menunggu hasil kajian teknis dari tim akademisi, termasuk dari Universitas Hasanuddin (Unhas).

“Kegiatan ini bukan hanya bersih-bersih drainase, tapi juga langkah awal untuk meminimalisir genangan sambil menunggu kajian teknis lanjutan yang lebih mendalam,” tutupnya. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel