Connect with us

Lurah Kaluku Bodoa: Terima Kasih Dokter Udin sudah bantu Kain Kafan Hingga Penguburan Bayi Tak Mampu

Published

on

Kitasulsel—Makassar—Lurah Kaluku Bodoa, Suryadi menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada dokter Udin Malik atas atensi dan kepeduliannya yang besar dalam bidang kemanusiaan.

Kejadian meninggalnya seorang bayi berusia tiga bulan bernama Hidayat, dari keluarga tidak mampu di Jalan Galangan Kapal Kelurahan Kaluku Bodoa mendapat perhatian dari dokter Udin Malik.

Info yang didapat dari grup penggiat kemanusiaan tersebut, segera ditindaklanjuti dengan menurunkan tim dari Forum Kemanusiaan Kota Makassar (FKKM) yang diketuainya.

Ketua Srikandi FKKM, Jamila mengatakan dokter udin  memerintahkan membawa kain kafan untuk sang bayi dan telah menghubungi pihak pengelola pemakaman beroanging untuk kemudahan proses penguburannya.

“Saat ke rumah duka, kami bertemu Pak Lurah, Ketua LPM, pengurus shelter warga dan Pj Ketua RW/RT dan pihak keluarga, dan menyampaikan bantuan Pak Dokter” Ucapnya Sabtu (01/04/2023).

Ketua Shelter Warga Kelurahan Kaluku Bodoa, Rukiah bersyukur atas bantuan Dokter Udin Malik dan banyaknya stakeholder kelurahan yang terlibat memberikan bantuan.

” Alhamdulillah Pak Lurah, Ketua LPM, Pak RW 05 dan Pak RT semuanya terlibat mulai dari proses administrasi, memandikan jenazah hingga penguburan”, Ungkapnya.

 

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

DPRD Kota Makassar

70 Anak Kehilangan Akses Jalan ke Tempat Pengajian, DPRD Makassar: Belum Ada Titik Terang

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Komisi A DPRD Kota Makassar menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) untuk membahas sengketa penutupan akses jalan menuju Tempat Pengajian Al-Qur’an (TPQ) di Jalan Deppasawi, RT 05/RW 05, Kelurahan Maccini Sombala, Kecamatan Tamalate pada, Rabu (18/6/2025).

Rapat tersebut digelar atas permintaan perlindungan hukum dari pengelola TPQ dan warga, menyusul penutupan akses oleh pihak yang mengklaim sebagai pemilik lahan.

Namun, agenda pembahasan belum menemukan titik terang karena salah satu pihak yang bersengketa tidak hadir.

Anggota Komisi A DPRD Makassar, Tri Zulkarnaen, menyatakan bahwa ketidakhadiran pihak penggugat membuat DPRD belum bisa menyimpulkan siapa pemilik sah atas lahan yang disengketakan.

“Hanya pengelola TPQ dan perwakilan dari Nahdlatul Ulama yang hadir. Pihak yang mengklaim kepemilikan lahan tidak datang, sehingga belum ada keputusan final,” jelas Tri.

Ia menambahkan, DPRD mendorong pihak Kecamatan Tamalate dan Kelurahan Maccini Sombala untuk segera memfasilitasi proses mediasi antara kedua belah pihak.

Tri juga mengingatkan bahwa tindakan sepihak, seperti pembongkaran pagar tanpa dasar hukum yang jelas, dapat menimbulkan konsekuensi hukum baru.

“Kami sarankan proses mediasi dipercepat agar ada kepastian hukum. Jika tidak, tindakan sepihak bisa menjadi pelanggaran,” tegasnya.

Camat Tamalate, Emil Yudianto Tajuddin, menyatakan pihaknya telah berupaya mempertemukan kedua belah pihak, termasuk dengan menyurati PT Timur Rama, perusahaan yang disebut sebagai pemilik lahan.

“Kami sudah kirim surat kepada PT Timur Rama untuk membuka akses sementara demi kegiatan TPQ, yang diikuti sekitar 70 anak. Ini juga menjadi tugas dari Komisi A,” ujar Emil.

Ia menekankan pentingnya memisahkan persoalan hukum pertanahan dengan kebutuhan sosial masyarakat, khususnya akses anak-anak terhadap pendidikan agama.

“Masalah tanah ini memang harus diselesaikan, tapi jangan sampai mengorbankan hak anak-anak untuk belajar mengaji,” tambahnya.

Rencananya, mediasi lanjutan akan kembali difasilitasi oleh kecamatan bersama kelurahan dengan mengundang seluruh pihak terkait, termasuk BPN.

Hal itu untuk mencari solusi yang adil dan menghindari potensi konflik di tengah masyarakat. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel