Pererat Silaturahmi, Danny Pomanto Terima Audiensi Dua Ormas di Awal Ramadan 1444 Hijriah

Kitasulsel—Makassar—Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mengawali aktivitasnya di hari kedua Ramadan 1444 Hijriah dengan banyak kegiatan.
Sebelum mengadakan Rapat Koordinasi (Rakor) bersama OPD, Camat, Lurah, dan BUMD. Danny Pomanto menerima audiens dua Ormas Islam.

Keduanya yakni Pengurus Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kota Makassar periode 2023-2028 dan Pengurus Besar Darud Da’wah Wal Irsyad.
Didampingi Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Muhammad Syarief, audiensi dengan dua Ormas Islam itu berlangsung di Ruang Rapat Wali Kota, Balai Kota Makassar, Jumat (24/03/2023).

“Jadi kita terbuka dengan semua Ormas Islam. Ini juga sekaligus silaturahmi dengan pengurus Ormas, apalagi LDII itu adalah kepengurusan baru,” kata Danny Pomanto.
Danny Pomanto mengungkapkan pemerintah kota memiliki program kolektif yang tidak hanya bisa disinergikan dengan LDII tapi juga seluruh Ormas Islam.
Kata Danny Pomanto, ada beberapa program unggulan pemerintah yang selalu digaungkan di setiap acara keagamaan yakni Jagai Anakta dan Perkuatan Keimanan Umat.
“Inikan menyangkut hal-hal muamalah, sosial keduniaan. Jadi ini bisa mempersatukan semua Ormas Islam mengambil peran masing-masing,” ujarnya.
“Ini yang mau saya tanya LDII mau mengambil peran di mana untuk dua hal ini, biar bisa kita sinkronkan dengan Ormas Islam yang lain,” lanjut Danny Pomanto.
Selain memperkenalkan pengurus baru LDII Kota Makassar periode 2023-2028, juga untuk menyinergikan program LDII dengan Pemkot Makassar.
Ketua LDII Kota Makassar periode 2023-2028, Asdar Mattiro menyampaikan kedatangannya sekaligus mengundang secara khusus Danny Pomanto untuk menghadiri pelantikan Pengurus LDII Kota Makassar yang baru.
“Kita mengundang beliau untuk menghadiri pengajian akbar kami bulan depan dan juga pelantikan pengurus baru di bulan Mei nanti,” ucapnya.
Selain menyukseskan program Jagai Anakta’, ada beberapa program pengurus LDII baru yang disampaikan kepada Danny Pomanto agar bisa disinergikan dengan pemerintah kota.
“Salah satunya itu terkait dengan program peningkatan kesejahteraan umat, sehingga UMKM kita rencana akan kita tingkatkan dan berdayakan. Itu yang kita sampaikan ke pak wali dan mudah-mudahan ada support dari Pemkot,” ujan Asdar Mattiro.
Sedangkan, kedatangan Pengurus Besar Darud Da’wah Wal Irsyad berdiskusi membahas terkait rencana pembangunan Kantor Pengurus Besar Darud Da’wah Wal Irsyad.

Kabupaten Sidrap
Kopi Robustan Sidrap Mulai Panen, Bupati Sidrap Targetkan 10.000 Hektar Perluasan

Kitasulsel–SIDRAP — Upaya pengembangan komoditas kopi yang digagas Pemerintah Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) mulai menunjukkan hasil.
Di Desa Cendrana, Kecamatan Panca Lautang, kopi robusta hasil tanam dua tahun lalu telah berhasil dipanen dan dijual, meskipun masih dalam tahap pengolahan dan pemasaran tradisional.

Kepala Desa Cendrana, Kartoni SPdI, menjelaskan bahwa kopi yang dihasilkan berasal dari tiga dusun dengan ketinggian berbeda, yang turut mempengaruhi rasa dan aroma kopi.
“Jenisnya robusta, tapi karena ditanam di tiga lokasi berbeda, maka rasa dan warna kopi juga bisa berbeda. Ada perbedaan ketinggian (mdpl) dan cara sangrai yang mempengaruhi cita rasa. Tapi ini murni, tidak ada campuran,” jelas Kartoni.

Masyarakat setempat saat ini mengelola kopi secara tradisional, dan telah mulai menjual hasil panennya. “Harga jual per liter sekitar Rp45.000, kalau dikonversi ke per kilogram bisa mencapai Rp53.000. Ini masih dalam bentuk biji kering, belum bubuk,” tambahnya.
Bupati Sidrap, H. Syaharuddin Alrif, yang meninjau langsung perkembangan ini menyatakan rasa syukurnya atas keberhasilan panen perdana. Ia menilai hal ini sebagai langkah awal yang baik untuk menjadikan kopi sebagai komoditas unggulan Sidrap.
“Alhamdulillah, kopi yang kita tanam dua tahun lalu kini berhasil dipanen. Saat ini sedang kita siapkan desain kemasannya agar ke depan Sidrap bisa memproduksi kopi dalam bentuk kemasan siap jual,” ujar Bupati.
Lebih lanjut, Syaharuddin Alrifbmenargetkan pengembangan lahan kopi seluas 10.000 hektar yang tersebar di sejumlah desa, seperti Cendrana, Tanah Toro, Lempangan, Kalempang, hingga Betao.
“Pengembangan ini akan menggunakan sistem tumpang sari, di mana kopi ditanam berdampingan dengan cengkeh sebagai komoditas jangka panjang, dan jagung serta porang sebagai komoditas jangka pendek. Semuanya diarahkan menjadi komoditas ekspor,” jelasnya.
Selain kopi dan cengkeh, Syaharuddin Alrif juga mengungkapkan rencana menanam durian jenis musang king sebagai komoditas unggulan baru di wilayah tersebut.
Dengan strategi jangka panjang dan dukungan dari pemerintah daerah, Sidrap berambisi menjadi salah satu sentra komoditas ekspor di Sulawesi Selatan, khususnya untuk sektor perkebunan rakyat. (*)
-
Politics9 bulan ago
Indo Barometer:Isrullah Ahmad -Usman Sadik Pepet Budiman-Akbar,IBAS-Puspa Tak Terkejar
-
2 tahun ago
Informasi Tidak Berimbang,Dewan Pengurus KKS Kairo Mesir Keluarkan Rilis Kronologi Kejadian di Mesir
-
12 bulan ago
Tangis Haru Warnai Pelepasan Status ASN Hj Puspawati Husler”Tetaplah Kuat Kami Bersamamu”
-
1 tahun ago
Pj Gubernur Bahtiar Paparkan Rencana Pembangunan Sulsel di Depan Presiden Jokowi
-
2 tahun ago
Video Menolak Berjabat Tangan Dengan Seorang Warga Viral ,Ketua DPRD Luwu Timur Dinilai Tidak Mencerminkan Diri Sebagai Wakil Rakyat
-
1 tahun ago
IBAS Is Back: Siap Maju di Kontestasi Pilkada Luwu Timur
-
2 tahun ago
Dari Kotamobagu, BMR Anies Bertekat Menangkan Anies Baswedan*
-
1 tahun ago
Duet Birokrat dan Legislatif, NasDem Usung Syahar-Kanaah di Pilkada Sidrap
You must be logged in to post a comment Login