Connect with us

Gerebek Sahur Bersama Ketua DPRD Makassar ,Bagikan Ratusan Paket Sahur Di Kecamatan Rappocini

Published

on

Kitasulsel—Makassar—Ketua DPRD Makassar Rudianto Lallo menggelar grebek sahur kepada masyarakat Kecamatan Rappocini, tepatnya di RT 1, RW 8, Kampung Tidung Mariolo,Selasa 26/3/2023 dini hari.

Politisi Partai NasDem itu membagikan ratusan paket makanan kemasyarakat dengan door to door. Kehadirannya di tengah-tengah masyarakat ini hanya untuk berbagi kebahagian, khusus untuk warga kurang mampu.

Ibu, Bapak bangun ki sahur. Saya Rudianto Lallo datang berbagi, “Ujar Rudianto Lallo sembari mengetuk-ngetuk pintu rumah masyarakat.

Terlihat, lelaki asal Pulau Lakkang itu memberikan makanan pada seluruh anggota keluarga yang sudah berpuasa. Hal itu dilakukan agar sahur di keempat Ramadhan ini, warga yang didatangi tidak lagi mempersiapkan menu sahurnya, sehingga benar-benar konsentrasi berpuasa.

“Semua anggota keluarga harus dapat, jangan ada yang terlewatkan,”kata Anak Rakyat sapaan akrab Rudianto Lallo.

Terlihat juga warga yang didatangi sangat antusias menerima pemberian langsung dari Ketua DPRD Makassar. Mereka juga tidak lupa berterima kasih atas bantuan yang telah diberikan oleh Rudianto Lallo.

“Terima kasih banyak Pak Ketua, Semoga semakin banyak rezkita dan keberkahan selalu menyertai bersama keluarga,” kata warga.

Kegiatan grebek sahur di malam keempat Ramadhan ini diakhiri dengan sahur bersama warga dan remaja masjid Nurul Haq Tidung.(*)

 

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kabupaten Sidrap

Kopi Robustan Sidrap Mulai Panen, Bupati Sidrap Targetkan 10.000 Hektar Perluasan

Published

on

Kitasulsel–SIDRAP  — Upaya pengembangan komoditas kopi yang digagas Pemerintah Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) mulai menunjukkan hasil.

Di Desa Cendrana, Kecamatan Panca Lautang, kopi robusta hasil tanam dua tahun lalu telah berhasil dipanen dan dijual, meskipun masih dalam tahap pengolahan dan pemasaran tradisional.

Kepala Desa Cendrana, Kartoni SPdI, menjelaskan bahwa kopi yang dihasilkan berasal dari tiga dusun dengan ketinggian berbeda, yang turut mempengaruhi rasa dan aroma kopi.

“Jenisnya robusta, tapi karena ditanam di tiga lokasi berbeda, maka rasa dan warna kopi juga bisa berbeda. Ada perbedaan ketinggian (mdpl) dan cara sangrai yang mempengaruhi cita rasa. Tapi ini murni, tidak ada campuran,” jelas Kartoni.

Masyarakat setempat saat ini mengelola kopi secara tradisional, dan telah mulai menjual hasil panennya. “Harga jual per liter sekitar Rp45.000, kalau dikonversi ke per kilogram bisa mencapai Rp53.000. Ini masih dalam bentuk biji kering, belum bubuk,” tambahnya.

Bupati Sidrap, H. Syaharuddin Alrif, yang meninjau langsung perkembangan ini menyatakan rasa syukurnya atas keberhasilan panen perdana. Ia menilai hal ini sebagai langkah awal yang baik untuk menjadikan kopi sebagai komoditas unggulan Sidrap.

“Alhamdulillah, kopi yang kita tanam dua tahun lalu kini berhasil dipanen. Saat ini sedang kita siapkan desain kemasannya agar ke depan Sidrap bisa memproduksi kopi dalam bentuk kemasan siap jual,” ujar Bupati.

Lebih lanjut, Syaharuddin Alrifbmenargetkan pengembangan lahan kopi seluas 10.000 hektar yang tersebar di sejumlah desa, seperti Cendrana, Tanah Toro, Lempangan, Kalempang, hingga Betao.

“Pengembangan ini akan menggunakan sistem tumpang sari, di mana kopi ditanam berdampingan dengan cengkeh sebagai komoditas jangka panjang, dan jagung serta porang sebagai komoditas jangka pendek. Semuanya diarahkan menjadi komoditas ekspor,” jelasnya.

Selain kopi dan cengkeh, Syaharuddin Alrif juga mengungkapkan rencana menanam durian jenis musang king sebagai komoditas unggulan baru di wilayah tersebut.

Dengan strategi jangka panjang dan dukungan dari pemerintah daerah, Sidrap berambisi menjadi salah satu sentra komoditas ekspor di Sulawesi Selatan, khususnya untuk sektor perkebunan rakyat. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel