Connect with us

Rp 73 Miliar untuk By-pass Takkalasi Barru – Lawo Soppeng, Gubernur Sulsel: Pangkas Jarak 30 Km

Published

on

Kitasulsel—Soppeng—Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan memberikan perhatian dan fokus pembangunan infastruktur antar kabupaten untuk mempermudah mobilitas masyarakat. Salah satunya ruas jalan By Pass Takkalasi Barru – Lawo Soppeng. Tahun ini pembangunannya kembali dilanjutkan.

Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman menyampaikan, bahwa anggaran Rp73,2 miliar alokasi anggaran PAGU untuk Tahun 2023. Pembangunan jalan ruas Takkalasi – Bainange – Lawo yang menghubungkan dua kabupaten ini, yakni Barru – Soppeng.

Dengan penanganan jalan ini,akan membuka wilayah terisolir serta memangkas waktu tempuh. Jika biasanya melalui Bulu Dua menempuh jarak sekitar 70 km. Namun, melalui ruas ini hanya menempuh 38 km. Atau mempersingkat perjalanan sekitar 30 km.

“Ruas jalan ini menjadi prioritas untuk dikerjakan secara bertahap. Alhamdulillah, Rp 73,2 miliar alokasi untuk 2023 untuk Pembangunan di Kabupaten Soppeng dan Kabupaten Barru. Ini pangkas jarak 30 km,” kata Andi Sudirman Sulaiman saat menghadiri Rapat Paripurna 762 Tahun Kabupaten Soppeng di Kantor DPRD Soppeng, Selasa, 21 Maret 2023.

“Saat ini tengah progres pembukaan lahan. Rencananya akan ditangani sepanjang 12,1 km,” sebutnya.

Dirinya pun meminta doa dan dukungan masyarakat untuk kelancaran pembangunan ini, sehingga segera dapat diakses oleh masyarakat.

Sementara itu, Bupati Soppeng, Kaswadi Razak menyempaikan, mengapresiasi banyaknya bantuan keuangan yang diberikan Pemprov Sulsel untuk Soppeng.

“Banyak bantuan keuangan ke kabupaten Soppeng. Karena memanh paling panjang jalan provinsinya. Lebih 150 km, jadi tidak sia-sia Support anggaran yang diberikan Gubernur,” sebutnya.(*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kabupaten Sidrap

Kopi Robustan Sidrap Mulai Panen, Bupati Sidrap Targetkan 10.000 Hektar Perluasan

Published

on

Kitasulsel–SIDRAP  — Upaya pengembangan komoditas kopi yang digagas Pemerintah Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) mulai menunjukkan hasil.

Di Desa Cendrana, Kecamatan Panca Lautang, kopi robusta hasil tanam dua tahun lalu telah berhasil dipanen dan dijual, meskipun masih dalam tahap pengolahan dan pemasaran tradisional.

Kepala Desa Cendrana, Kartoni SPdI, menjelaskan bahwa kopi yang dihasilkan berasal dari tiga dusun dengan ketinggian berbeda, yang turut mempengaruhi rasa dan aroma kopi.

“Jenisnya robusta, tapi karena ditanam di tiga lokasi berbeda, maka rasa dan warna kopi juga bisa berbeda. Ada perbedaan ketinggian (mdpl) dan cara sangrai yang mempengaruhi cita rasa. Tapi ini murni, tidak ada campuran,” jelas Kartoni.

Masyarakat setempat saat ini mengelola kopi secara tradisional, dan telah mulai menjual hasil panennya. “Harga jual per liter sekitar Rp45.000, kalau dikonversi ke per kilogram bisa mencapai Rp53.000. Ini masih dalam bentuk biji kering, belum bubuk,” tambahnya.

Bupati Sidrap, H. Syaharuddin Alrif, yang meninjau langsung perkembangan ini menyatakan rasa syukurnya atas keberhasilan panen perdana. Ia menilai hal ini sebagai langkah awal yang baik untuk menjadikan kopi sebagai komoditas unggulan Sidrap.

“Alhamdulillah, kopi yang kita tanam dua tahun lalu kini berhasil dipanen. Saat ini sedang kita siapkan desain kemasannya agar ke depan Sidrap bisa memproduksi kopi dalam bentuk kemasan siap jual,” ujar Bupati.

Lebih lanjut, Syaharuddin Alrifbmenargetkan pengembangan lahan kopi seluas 10.000 hektar yang tersebar di sejumlah desa, seperti Cendrana, Tanah Toro, Lempangan, Kalempang, hingga Betao.

“Pengembangan ini akan menggunakan sistem tumpang sari, di mana kopi ditanam berdampingan dengan cengkeh sebagai komoditas jangka panjang, dan jagung serta porang sebagai komoditas jangka pendek. Semuanya diarahkan menjadi komoditas ekspor,” jelasnya.

Selain kopi dan cengkeh, Syaharuddin Alrif juga mengungkapkan rencana menanam durian jenis musang king sebagai komoditas unggulan baru di wilayah tersebut.

Dengan strategi jangka panjang dan dukungan dari pemerintah daerah, Sidrap berambisi menjadi salah satu sentra komoditas ekspor di Sulawesi Selatan, khususnya untuk sektor perkebunan rakyat. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel