Connect with us

Momentum Bulan Suci Ramadhan,Erni Malape:Jaga Toleransi Antar Umat Beragama

Published

on

Kitasulsel—LuwuTimur— Bulan suci ramadhan1444 Hijriah memasuki hari ke 2,beragam tradisi bulan suci ramadhan yang nampak begitu dirindukan oleh umat muslim mulai terlihat ramai,sebut saja tradisi pasar ramadhan.

Selain tradisi Pasar ramadhan,hal yang menarik lain di daerah yang memiliki keberagaman agama dan suku adalah tradisi toleransi antar umat beragama.

Bagi seorang Erni Malape .SP momentum bulan suci ramadhan ini adalah sarana yang paling baik untuk menjadi lebih baik.

“Alhamdulillah nuansa yang sama sama kita rindukan di bulan suci ramadhan bisa kita rasakan kembali,kita semua menyambut bulan suci ini dengan hati yang senang dan tentunya berharap ada keberkahan buat kita semua.

Lebih lanjut kontraktor yang juga merupakan Bacaleg partai nasdem asal Wasuponda ini menambahkan bahwa keindahan dan nikmat ramadhan akan lebih terasa jika di barengi dengan sikap toleransi antar sesama.

“Satu nikmat yang begitu terasa di bulan suci ini yang begitu terasa bagi saya pribadi adalah nikmat toleransi antar sesama,di sekeliling saya dan keluarga ini kan bukan hanya umat muslim,kami berbaur dengan saudara saudari kita yang non muslim tapi kesannya seperti biasa biasa saja,saya tetap berpuasa dengan baik,dan teman2 juga menghargai hal itu,inilah indahnya toleransi yang menjadi budaya kita di Luwu timur khususnya di Wasuponda.

Diketahui bahwa Luwu timur yang di sebut sebagai miniatur Indonesia ini dihuni oleh beragam suku ras dan agama,masyarakat hidup saling menghargai dan begitu mengedepankan prinsip orang Sulawesi yakni sipakalebbi,sipakainge. sipakatau

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Menag Nasaruddin Umar Ajak Bangsa Jaga Kerukunan di HUT ke-31 KCBI

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Menteri Agama Nasaruddin Umar menjadi keynote speaker dalam acara Sambung Rasa & Silaturahmi Ulang Tahun ke-31 Keluarga Cendekiawan Buddhist Indonesia (KCBI) bersama Ketua KCBI Hartati Murdaya, Senin (18/8/2025). Acara yang digelar di Jakarta ini mengusung tema “Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”.

Dalam sambutannya, Menag menekankan pentingnya mengajarkan agama dengan landasan cinta, bukan kebencian.

“Jika kita mengajarkan agama, agama apapun juga, harus disertai cinta satu sama lain. Jadi kalau cinta melekat di dalam diri setiap orang, cinta masuk ke dalam hati, maka apapun akan terlihat indah,” ujarnya.

Hadir dalam kegiatan tersebut Dirjen Bimas Buddha Kemenag, Dirjen Perlindungan Kebudayaan dan Tradisi Kemendikbud, anggota DPR dan DPD, serta jajaran pejabat KCBI.

Menag menegaskan, agama tidak bisa dibesarkan dengan kebencian karena hal itu justru bertentangan dengan nilai luhur ajaran agama.

“Kalau mengajarkan agama, jangan mengajarkan kebencian. Karena itu bertentangan dengan ajaran yang kita ajarkan,” tegasnya.

Lebih lanjut, Nasaruddin mengingatkan bahwa Indonesia merupakan negara dengan pluralitas yang sangat tinggi, namun harus mampu menjadi contoh dunia dalam menjaga persatuan dan harmoni.

“Kita bisa tercerai-berai dari segi pulau-pulau, tetapi ya bhinneka tunggal ika itu. Tidak ada satu negara yang seplural Indonesia. Tapi kita juga ingin berobsesi, tidak ada negara yang seharmonis Indonesia,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, ia juga mengajak seluruh bangsa untuk menjaga stabilitas dan menghindari konflik.

“Mari kita kompak, harmoni satu sama lain. Jangan ada gontok-gontokan. Jangan sampai terjadi ketegangan, apalagi perang saudara. Itu akan kembali ke titik nol. Indonesia tidak boleh kembali ke titik nol,” pesan Menag.

Menurutnya, Kementerian Agama memegang peran penting dalam menjaga kerukunan. “Tidak ada artinya pembangunan apapun kalau tidak rukun. Karena itu, Kementerian Agama sangat kunci di republik ini,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua KCBI Hartati Murdaya mengajak umat Buddha dan seluruh bangsa Indonesia untuk saling membantu di tengah tantangan global.

“Keluarga Cendekiawan Buddhist Indonesia mengajak semua umat muda dan saudara-saudara sebangsa dan sekeluarga merakita supaya yang kuat membantu yang lemah,” katanya.

Hartati juga menilai Indonesia kini berada di persimpangan sejarah yang penuh tantangan akibat perubahan teknologi dan dinamika global.

“Kita berdoa Indonesia selamat, Indonesia jaya, tetap maju dan bahagia,” pungkasnya. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel