Connect with us

Indira Yusuf Ismail Bersama Kepala Disdik Makassar Genjot Kepsek Tingkatkan Mutu Sekolah

Published

on

Kitasulsel-Makassar-Bunda PAUD Kota Makassar, Indira Yusuf Ismail dan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Makassar Muhyiddin bersama sejumlah kepala sekolah TK, SD, dan SMP menggelar diskusi guna memajukan kualitas pendidikan di Makassar.

Kegiatan tersebut digelar di Baruga Anging Mammiri, Selasa (21/02/2023).

Digelarnya diskusi ini sebagai kelanjutan dari studi tiru pada sejumlah sekolah di Jepang pada 8 hingga 14 Februari lalu.

Dalam diskusi tersebut, Indira meminta kepala sekolah yang hadir mempresentasikan regulasi sekolah yang telah disusunnya mengacu pada standar internasional.

“Apapun itu yang kita susun tentu kita mau yang terbaik. Kalau saya, selalu sarana dan prasarananya harus berstandar internasional karena kita ini sudah dunia global,” kata Indira.

Secara perlahan, kata Indira, Makassar harus terus berbenah terutama salah satunya di bidang pendidikan.

Apalagi, lanjut dia, di tahun 2023 ini Kota Makassar menjadi tuan rumah dari berbagai agenda nasional dan internasional.

Seperti, Indonesia GPR Award (IGA) 2023, Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) XVII 2023, Kongres Asia Arsitektur, MNEK 2023 yaitu latihan bersama bangkit dan pulih bersama 49 negara, dan lain sebagainya.

“Kota Makassar ini harus terus berbenah. Apalagi sepanjang tahun ini kita akan menerima kunjungan dari berbagai negara, dan kota,” ucapnya.

Lebih rinci, Indira menekankan pentingnya pembentukan karakter anak sebagai output sekolah. Namun, dalam mendukung hal itu harus diiringi dengan infrastruktur yang berstandar internasional pula.

“kita mulai dari pendidikan dasar, gurunya harus menyenangkan, ruangannya harus bagus, kita tidak bisa mencetak anak-anak luar biasa jika standarnya biasa,” tuturnya.

Senada dengan Indira, Kepala Disdik Makassar Muhyiddin juga menekankan para Kepsek agar segera menerapkan regulasi sekolah berstandar internasional.

Dia lantas menegaskan pentingnya komitmen dan tekad para guru untuk mewujudkan hal itu.

“Utamanya yang ingin kita lakukan adalah regulasi standar internasional. Itu saya sudah sampaikan ke pak wali kota. Juga yang paling penting adalah peran guru,” jelas dia.

Untuk saat ini, Muhyiddin meminta seluruh Kepsek yang hadir agar mulai mengimplementasikan hasil studi tiru di sekolah masing-masing terlebih dahulu setelah disepakati dalam diskusi ini.

Kendati demikian, dia berharap nantinya beberapa sekolah tersebut bisa menjadi percontohan sekolah lain.

“Komitmen kita bersama adalah minimal target kita untuk saat ini adalah sekolah kita masing-masing. Kedepannya kita harap bisa diimplementasikan di sekolah lain,” harapnya.

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Provinsi Sulawesi Selatan

Gubernur Andi Sudirman Sebut SPPG BGN di Sulsel Ada 76 Titik Sudah Beroperasi

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Sudirman Sulaiman menyebut, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Badan Gizi Nasional (BGN) di Sulsel sudah berdiri 76 titik.

SPPG ini memiliki peran penting, sebab ini menjadi dasar suksesnya Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi program prioritas pemerintah pusat.

Hal ini diungkap Andi Sudirman saat mendampingi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Rachmat Pambudy meninjau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Badan Gizi Nasional (BGN) Panakkukang yang ada di Jalan Topaz Raya, Makassar dan sekolah SD Inpres Tamamaung, Selasa, 17 Juni 2025.

Andi Sudirman bahkan bilang, SPPG Sulsel ini menjadi dasar atau tolok ukur SPPG BGN di provinsi lain.

“Alhamdulillah tadi secara overall sangat bagus, dan lebih standar dibanding wilayah provinsi lain ya. Ini menjadi salah satu benchmark nya untuk MBG lainnya. Kita juga sudah liat antusias anak-anak sekolah dan sangat semangat,” ujar Andi Sudirman usai kunjungan.

Ia menyampaikan, Sulsel hanya butuh penambahan lokasi MBG, terutama bisa menjangkau di daerah-daerah.

Andi Sudirman juga mengatakan, proses pembangunan SPPG BGN di Sulsel masih sementara berlangsung untuk memenuhi seluruh sekolah.

“Yang perlu kita ini bagaimana penambahan saja ya di Sulsel, supaya bisa menjangkau daerah-daerah juga. Sekarang masih banyak proses konstruksi ya, beberapa banyak sudah bangun (SSPG),” tukasnya.

Sebelumnya, Sekretaris Daerah Provinsi (Sekprov) Sulsel, Jufri Rahman menjelaskan Pemprov Sulsel sebelumnya, sudah mengusulkan 92 titik lokasi/dimana ini merupakan aset milik Pemprov Sulsel ada juga yang dikelola oleh Pemerintah Kabupaten dan Kota.

Kendati demikian, Jufri mengakui, masih ada sejumlah persyaratan yang menjadi kendala yang sulit untuk dipenuhi pemerintah daerah kabupaten dan kota.

Ia berharap, Badan Gizi Nasional segera melakukan verifikasi terhadap lokasi yang diusulkan. Pasalnya, salah satu syarat lokasi SPPG harus berdekatan dengan pusat pendidikan dan memiliki jarak tempuh maksimal 20 menit untuk distribusi makanan ke sekolah atau dapat mensuplai ke 3.000an siswa.

“Setelah kami mengajukan titik-titik ini. Kami harap dilakukan verifikasi. Jangan sampai titik yang kami tunjuk itu justru tidak memenuhi syarat sesuai persyaratan. Contohnya jauh dari pusat pendidikan,” jelasnya. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel