Di Tengah Tekanan Inflasi Global, Tren Pemulihan Ekonomi Sulsel Secara Konsisten Tumbuh Positif

Kitasulsel, Makassar—Optimis, Pertumbuhan Ekonomi di Sul-Sel Tumbuh Positif. Di tengah tekanan Inflasi global, ekonomi Sulawesi selatan secara konsisten tumbuh positif menuju target pemerintah.
Kinerja positif hampir seluruh sector usaha dan komponen pngeluaran menguatkan optimism ekonomi Sulawesi Selatantetap tanggguh menghadapi tren pelemahanekonomi global. Pada triwulan ke III 2022, pertumbuhan ekonomi Sul Sel mencapai 5,67% (yoy).

Meskipun tingkatet pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi Nasional yang mencapai 5,72%(yoy), namun tren pemulihan ekonomi Sulawesi Selatan secara konsisten berlanjut menuju target RKPD Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022 yang diharapkan beradaelatan tahun 2022 yang diharapkan berada pada kisaran 5,98- 7,6%
Hal ini disampaikan dalam pertemuan Kinerja APBN Angina Mammiri triwulan ke IV 2022 oleh Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Ditjen Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Sulawesi Selatan, Supendi di hadapan awak media di Makasar.

Lebih lanjut supendi mengatakan tantangan di 2023 ini ,secara global berdampak dari kebnagkitan usia pandemi menghantam dunia , inflasi melonjak akibat gangguan suplay, ditambah lagi situasi dunia yang masih bergejolak perang, ditambah lagi excessive stimulus fiscal dan moneter sebelum dan sesudah pandemic di Negara maju. Tren inflasi bulanan Sulawesi Selatan selama tahun 2022 lebih fluktuatif dibandingkan tren tahun 2021.
Sepanjang tahun 2022, tekanan inflasi Sulawesi Selatan terjadi beberapa kali, yakni di bulan April yang didorong oleh imbas naiknya tensi geopolitik Rusia-Ukraina, di bulan Juli yang dipicu oleh kelangkaan minyak goreng, serta di bulan September yang disebabkan oleh penyesuaian harga BBM.
Tekanan inflasi Sulawesi Selatan yang terjadi pada beberapa bulan mendorong tren inflasi tahunan melaju hingga keluar jalur target inflasi yang diharapkan terjaga pada rentang 1±3%.Akibat tekanan di tahun 2022, banyak Negara was-was, akan ramalan resesi ditahun 2023.
Secara Nasional Indonesia terbilang aman , dan terkhusus Sulawesi selatan akan tetap stabil.Surplus Neraca Perdagangan terus berlanjut mulai awal 2020 hingga akhir tahun 2022 ini. Per Desember 2022, ekspor tercatat sebesar USD257,69 Juta, sehingga Neraca Perdagangan mencapat USD173,69 Juta.
Dengan demikian, surplus neraca perdagangan Sulawesi Selatan ini terus berlanjut hingga memasuki bulan ke-35, melebihi rekor surplus nasional pada angka bulan ke-31. Secara kumulatif hingga Jan-Des 2022, ekspor tercatat sebesar USD2,71 Miliar (tumbuh 48,97% yoy),
Apresiasi atas kerja keras semua pihak, Kanwil DJP Sulselbartra berhasil menghimpun penerimaan sebesar Rp18,26 Triliun atau 124.67% dari target, pertama kali mencapai target penerimaan sejak tahun 2014. Khusus di Sulawesi Selatan, penerimaan pajak mengalami pertumbuhan yang signifikan yaitu 27,4% (yoy) dengan realisasi penerimaan pajak tahun 2022 mencapai Rp12,7 Triliun atau 120,28% dari target.
PPN Dalam Negeri tumbuh seiring dengan peningkatan harga komoditas, pertumbuhan ekonomi yang ekspansif, penyesuaian tarif dan perluasan basis pajak. PPh Pasal 21 meningkat sejalan dengan perbaikan utilisasi dan upah tenaga kerja.
PPh Pasal 22 dan PPN Impor tumbuh seiring dengan meningkatnya aktivitas impor. PPh Badan tumbuh dipengaruhi peningkatan harga komoditas dan pertumbuhan ekonomi yang ekspansif. PPh Final tumbuh tinggi dikarenakan penerimaan yang bersumber dari implementasi Pengungkapan Pajak Sukarela (PPS).
Penerimaan Kepabeanan dan Cukai dapat melebihi target yaitu sebesar 124.32% atau Rp356,68 Miliar diantaranya dipengaruhi oleh:
Kebijakan penyesuaian tarif CHT dan munculnya beberapa pabrik rokok baru; • Kenaikan harga dan volume komoditas ekspor berupa Palm Kernel Shell; dan • Realisasi impor gula dan barang instalasi jaringan komunikasi, dengan rincian realisasi penerimaan sebagai berikut:
• Cukai Rp82,56 Miliar
• Bea Masuk Rp238,80 Miliar
• Bea Keluar Rp35,32 Miliar
Selain berperan sebagai community protector, Cukai juga berperan sebagai penerimaan dan meningkat melalui pemberantasan rokok illegal (Operasi Gempur). Kegiatan penindakan yang terkait dengan ketentuan cukai pada tahun 2022 adalah sebagai berikut:
• Penindakan meningkat 7,37% atau mencapai 630 penindakan;
• Penindakan terbesar (60,74%) dilakukan terhadap Hasil Tembakau (rokok); • Penindakan HT tumbuh 17,10% atau mencapai 12,44 Juta batang.
Hadir dalam pertemuan triwulan tersebut Bapak Suyuti, Kepala Balai Diklat Keuangan Makassar. Supendi, Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Selatan selaku Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Sulawesi Selatan. Nugroho Wahyu Widodo, Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Sulawesi bagian Selatan.. Bondan Kusuma, DeputiDirektur Manajemen Strategis EPK dan Kemitraan Pemerintah Daerah mewakili Nugroho Wahyu Widodo. Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Selatan, Suntono.(My)

Pemkot Makassar
Pemkot Makassar Genjot Urban Farming Jadi Ikon Baru Kota

Kitasulsel–MAKASSAR Pemerintah Kota Makassar menegaskan komitmennya untuk memperkuat program urban farming sebagai salah satu prioritas pembangunan kota.
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menekankan pentingnya peran seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), khususnya para camat dan lurah, dalam mengembangkan konsep pertanian perkotaan ini agar menghasilkan manfaat nyata bagi masyarakat.

Urban farming tidak hanya berfungsi sebagai upaya ketahanan pangan di tengah kota, tetapi juga berpotensi menjadi daya tarik wisata serta lokasi studi banding bagi tamu dari luar daerah yang berkunjung ke Makassar.
“Pada kesempatan ini, saya meminta setiap kecamatan mampu menghadirkan contoh nyata yang bisa ditunjukkan kepada setiap orang berjunjung ke Makassar, kita perlihatkan untuk dikunjungi,” penegasan tersebut disampaikan Munafri saat menghadiri Rapat Koordinasi Urban Farming di Kantor Balai Kota Makassar, Kamis (18/9/2025).

Rapat dihadiri Wakil Wali Kota Aliyah Mustika Ilham, Sekretaris Daerah Zulkifly Nanda, serta Tim Ahli Pemkot Hudli Huduri, Dara Adidnda, dan Fadly Padi. Turut hadir pula 15 camat se-Kota Makassar, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Kepala Dinas DP2, dan Kepala Bappeda.
Melalui koordinasi ini, politisi Golkar itu berharap program urban farming dapat digerakkan secara terpadu dari tingkat kecamatan hingga kelurahan, sehingga mampu menghadirkan kawasan hijau produktif yang memperkuat citra Makassar sebagai kota inovatif dan berkelanjutan.
Ia menegaskan perlunya sinkronisasi program lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), camat, hingga lurah dalam memperkuat urban farming dan pengelolaan lingkungan.
Appi menekankan bahwa agenda ini harus menjadi prioritas bersama karena berhubungan langsung dengan sistem Adipura baru, pengelolaan sampah, hingga ketahanan pangan kota.
“Masalah sinkronisasi program ini harus kita jalankan lebih dulu. Ini topik utama karena menyangkut lingkungan dan terkait urban farming,” ujarnya saat Rapat Koordinasi Urban Farming.
Munafri mengungkapkan, konsep urban farming tidak bisa lagi dipandang sebelah mata. Ia menyebut sudah ada beberapa daerah di Indonesia yang tertarik melakukan studi banding ke Makassar.
Oleh sebab itu, orang nomor satu Kota Makassar ini, memimpikan hadirnya lokasi percontohan terpadu yang dapat menunjukkan proses pengelolaan lingkungan secara menyeluruh hingga menghasilkan produk urban farming.
“Saya ingin kalau orang datang, kita bawa ke satu lokasi yang terintegrasi, ada proses pengelolaan siklus lingkungan, dan outputnya urban farming. Itu yang harus kita punya bahkan lebih baik dari yang dibikin pihak swasta,” katanya.
Dalam rapat tersebut, Munafri juga menekankan pentingnya pengelolaan sampah organik di setiap kecamatan, hingga ke tingkat RT. Ia meminta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menyiapkan lubang biopori dan TPS 3R (Reduce, Reuse, Recycle) sebagai bagian dari siklus pemrosesan sampah.
“Ini harus berputar, semua wajib minimal punya lubang pembuangan organik. Saya mau turun sampai RT. Kita kelola sampah ini,” jelasnya.
Ia menambahkan, pengelolaan sampah harus disertai regulasi kuat, misalnya kewajiban setiap perumahan memiliki minimal dua lubang biopori agar masyarakat tak lagi membuang sampah sembarangan.
“Kita harus dekatkan tempat pembuangan ke masyarakat. Kalau disiapkan dengan benar, lima bulan penuh, mereka sudah bisa panen kompos,” ujarnya lagi.
Menurut Munafri, keberhasilan urban farming sangat bergantung pada dukungan anggaran dan regulasi yang jelas. Ia meminta seluruh SKPD menyusun penganggaran yang mampu menghadirkan model atau (mock-up) percontohan untuk masyarakat.
“Seluruh uang yang dikeluarkan pemerintah harus ada feedback yang jelas. Harus dihitung secara finansial, sosial, dan antropologis. Tujuannya agar urban farming bisa mengurai masalah lapangan kerja dan memberi manfaat nyata,” tegasnya.
Ia bahkan meminta dukungan minimal berupa greenhouse dan fasilitas kompos sebagai contoh nyata. Munafri menekankan pentingnya kolaborasi antarinstansi, termasuk Dinas Pertanian dan Perikanan, DLH, hingga Bappeda. Ia menginginkan seluruh program digerakkan bersama agar lebih efektif.
Ia juga mengingatkan agar anggaran difokuskan pada program yang benar-benar memberi dampak ke masyarakat, bukan hanya pada seremonial atau panggung-panggung.
Munafri menegaskan dalam arahannya, dengan menekankan bahwa urban farming bukan sekadar pemenuhan kebutuhan wilayah, tetapi kebutuhan komunal yang menyatukan seluruh proses pengelolaan lingkungan.
“Program ini tidak akan jalan kalau hanya berdiri sendiri. Semua elemen harus tahu tugas dan tanggung jawabnya,” tuturnya.
Tak hanya itu, Appi kembali menegaskan berulang-ulang pentingnya urban farming sebagai strategi ketahanan pangan sekaligus pengendalian inflasi di tingkat kota.
Ia meminta seluruh perangkat daerah, camat, hingga lurah untuk bergerak serentak dan menghadirkan contoh nyata pertanian dan peternakan perkotaan di setiap wilayah.
“Dan jangan berpikir urban farming itu hanya sayur atau cabai. Di Makassar kita masih butuh banyak bunga, tanaman hias untuk konsumsi kuburan dan lain-lain. Ini perlu diaktifasi,” tegas Munafri.
Ia mencontohkan sejumlah lokasi yang sudah memiliki potensi, seperti Tamalanrea dengan tanaman khas Australia dan Ujung Tanah yang bekerja sama dengan CSR Pertamina.
Walaupun sistemnya belum sempurna, kalau kita asistensi dan sempurnakan, ini akan luar biasa. Oleh sebab itu, lanjut dia perlunya kolaborasi komprehensif antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta.
Ketua Golkar Makassar ini mendorong kombinasi anggaran dari pemerintah dengan dana CSR agar program tidak sepenuhnya bergantung pada APBD.
“Saya tidak mau kita hanya bercerita tentang contoh dari swasta. Kita harus punya contoh nyata yang ada di Makassar sendiri, di Barombong, Tamalanrea, Biringkanaya, Rappocini,” tegasnya.
Munafri meminta setiap camat dan kepala dinas memastikan program tidak berhenti di perencanaan. Bahkan harus lebih bagus daripada yang sudah ada milik swasta.
“Kalau ini jalan, kebersihan pasti terjaga, pengangguran teratasi, ekonomi dan daya beli masyarakat naik, bahkan inflasi bisa terkontrol,” jelasnya.
Selain tanaman pangan dan hias, Munafri juga menyinggung potensi peternakan perkotaan. Ia mencontohkan program kandang unggas di Bukit Baruga yang sudah menghasilkan ratusan telur hanya dalam hitungan minggu.
“Selain menanam, kita juga bisa beternak. Di Bukit Baruga, kandangnya bagus, tidak berbau, dan dalam dua minggu sudah menghasilkan 100 butir telur setiap hari. Ini sangat membantu masyarakat,” ungkapnya.
Sebagai langkah nyata, Munafri berencana menggelar lomba RT/RW dan kelurahan terbaik tahun depan untuk menilai penerapan program urban farming dan peternakan.
Appi juga membuka peluang pemanfaatan Internet of Things (IoT) guna memaksimalkan produksi dan distribusi.
“Ini sebenarnya bukan program baru, tetapi kita buat lebih heterogen dan berkelanjutan. Apalagi kalau kita mampu menggunakan IoT, hasilnya akan lebih maksimal,” katanya.
Munafri menutup arahannya dengan menekankan bahwa seluruh dinas harus bergerak sinkron agar Makassar mampu mengendalikan inflasi dan mengurangi ketergantungan pada pasokan pangan dari luar daerah.
“Saya berharap dalam satu tahun kita bisa memunculkan image baru bahwa Makassar mampu mengintervensi inflasi dengan kekuatan kota sendiri. Ini sifatnya komunal, tapi dampaknya besar,” pungkasnya.
Tim Ahli Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar, Andi Fadly Arifuddin, yang akrab disapa Fadly Padi mengungkapkan, selama enam bulan terakhir ia bersama tim telah mengumpulkan para pegiat lingkungan hidup untuk membahas urban farming.
Mulai dari berbagai bidang, mulai dari ekonomi, komposting, perikanan, pertanian, hingga sembilan sektor lain yang relevan. Para lokal hero tersebut, kata Fadly, siap menjadi mitra pemerintah tanpa menuntut anggaran.
“Kami sudah mengumpulkan para pahlawan lingkungan di Makassar. Mereka siap membantu Pemkot, bahkan tanpa bicara anggaran,” ujar Fadly.
Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk menghadapi tantangan sosial, lingkungan, dan ketahanan pangan di kota. Karena yang dihadapi adalah dampak sosial dan lingkungan, terutama persoalan sampah dan pangan.
Fadly memastikan timnya siap memberikan pendampingan, masukan, hingga bantuan teknis kepada pemerintah kecamatan, kelurahan, maupun dinas terkait.
“Tim kami siap mendukung apa pun yang diperlukan, bekerja sama dengan satgas dan SKPD serta camat, bersama masyarakat,” ujarnya.
Menurutnya, kunci keberhasilan program urban farming terletak pada membangunkan kesadaran masyarakat.
“Membangunkan masyarakat itu membangun kepercayaan dan rasa saling menghargai. Semakin mereka percaya, semakin besar berkah rezeki kita,” kata Fadly menutup pernyataannya. (*)
-
2 tahun ago
Informasi Tidak Berimbang,Dewan Pengurus KKS Kairo Mesir Keluarkan Rilis Kronologi Kejadian di Mesir
-
Politics12 bulan ago
Indo Barometer:Isrullah Ahmad -Usman Sadik Pepet Budiman-Akbar,IBAS-Puspa Tak Terkejar
-
1 tahun ago
Tangis Haru Warnai Pelepasan Status ASN Hj Puspawati Husler”Tetaplah Kuat Kami Bersamamu”
-
2 tahun ago
Pj Gubernur Bahtiar Paparkan Rencana Pembangunan Sulsel di Depan Presiden Jokowi
-
3 tahun ago
Video Menolak Berjabat Tangan Dengan Seorang Warga Viral ,Ketua DPRD Luwu Timur Dinilai Tidak Mencerminkan Diri Sebagai Wakil Rakyat
-
2 tahun ago
IBAS Is Back: Siap Maju di Kontestasi Pilkada Luwu Timur
-
3 tahun ago
Dari Kotamobagu, BMR Anies Bertekat Menangkan Anies Baswedan*
-
1 tahun ago
Duet Birokrat dan Legislatif, NasDem Usung Syahar-Kanaah di Pilkada Sidrap
You must be logged in to post a comment Login