Connect with us

IPMI Launching dan Diskusi Buku Kepemimpinan dan Motivasi Kerja di Sekolah

Published

on

Kitasulsel, Makassar—Dewan Pengurus Pusat (DPP) Ikatan Penulis Muslim Indonesia mengadakan launching dan diskusi buku, Sabtu 7 Januari 2022 di Gedung Multimedia Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Sulawesi Selatan Jalan Sultan Alaudin Makassar.

Launching dan diskusi buku ini merupakan kegiatan perdana dari DPP IPMI di awal tahun 2023 usai terbentuk pada akhir Desember 2022 lalu.

Pada kegiatan IPMI kali ini, Dr. Hj. Salmah, S.Pd., M.Pd mendapat kesempatan untuk melaunching dan mendiskusikan karyanya yang berjudul Kepemimpinan dan Motivasi Kerja di Sekolah.

Buku setebal 63 halaman ini, merupakan rangkuman dari hasil disertasi Dr. Salmah yang kemudian diolah dalam bentuk buku.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum DPP IPMI Ust. Amir Jaya dalam sambutannya di awal acara.

Menurutnya, buku karya Dr. Salmah ini tidak mudah juga untuk dibuat menjadi buku, karena filenya yang bertebaran sehingga ada beberapa penerbit yang tak sanggup untuk membuatnya.

“Hingga kemudian salah satu teman dari Jogja yang kemudian menyanggupinya untuk merangkum beberapa file yang tersebar menjadi satu file,” ungkap Amir Jaya yang juga Presiden Forum Sastra Indonesia Timur (Fosait) ini.

Sementara itu, Dr. Salmah yang memberi pengantar sebelum diskusi menyampaikan bahwa tujuan dari buku ini adalah sebagai bahan referensi bagi setiap pendidik maupun mahasiswa jurusan pendidikan yang ingin menjadi pendidik.

“Jadi tugas utama dari seorang guru itu bukan hanya mengajar, akan tetapi adalah mendidik,” ujar Dr. Salmah yang juga Kepala UPT SMPN 22 Makassar kelahiran Takalar pada 24 Desember 1971 ini.

Dia juga menyampaikan bahwa gaya kepemimpinan yang dia tawarkan melalui buku ini, adalah dengan melakukan keteladan dari berbagai aspek.

“Aspek kepemimpinan sebagai Kepala Sekolah yaitu, memiliki kepribadian yang kuat, memahami kondisi guru maupun siswa dan juga memiliki visi dan mengetahui misi dari sekolah,” terang lulusan IKIP Ujung Pandang 2003 ini.

Dr. Salmah juga menyampaikan terkait pengelolaan sekolah yang berbasis empati dengan mengadakan kelas atau bengkel siswa bagi siswa yang butuh perhatian khusus.

“Dalam bengkel siswa ini, setiap siswa yang mengalami masalah dalam menyerap pendidikan atau memiliki masalah keluarga, akan kami didik secara khusus dan Alhamdulillah ini berhasil kami terapkan di SMPN 22 Makassar,” tambahnya.

“Semoga buku ini bermanfaat bagi diri saya pribadi dan juga menjadi pendorong bagi guru-guru untuk dapat menciptakan karya berbentuk buku,” pungkasnya.

Adapun diskusi buku Kepemimpinan dan Motivasi Kerja di Sekolah dipandu sangat apik oleh Ishakim (seniman) dan menghadirkan pembicara di antaranya Dr. Suradi Yasil, Andi Ruhban, S.ST., M.Kes (akademisi), Muh. Amir Jaya (Sastrawan dan Wartawan) dan Andi Marliah, S.Pd., M.Pd (Pengurus IPMI).

Sebagai pembicara awal, Suradi Yasil yang juga cerpenis ini mengawali dengan kisahnya mencapai gelar doktor pada usia 73 tahun dan teman sejawatnya yang sudah menjadi Professor bahkan tidak percaya akan kesungguhannya dalam menimba ilmu.

Suradi Yasil juga mengapresiasi hasil karya dari Dr. Salmah yang menurutnya dengan menulis tentu akan membuat legacy bagi dirinya.

Sementara itu A. Ruhban yang merupakan akademisi dan juga seorang penggiat anti korupsi membahas terkait kepemimpinan yang hubungannya dengan buku yang dibahasnya.

Andi Ruhban menyampaikan bahwa setiap orang itu adalah pemimpin bagi dirinya dan yang sedikit sulit itu bagaimana menjadi pemimpin bagi orang lain.

Senada dengan itu, Andi Marliah mengupas tuntas terkait kepemimpinan baik itu secara kontekstual maupun secara definisi.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Selatan diwakili oleh Zahir Juana menyampaikan apresiasi DPK Sulsel atas terselenggaranya kegiatan Peluncuran dan Diskusi Buku Kepemimpinan dan Motivasi Kerja di Sekolah.

Zahir Juana yang seorang pustakawan seperti biasanya memberikan sambutan selamat datang dengan sebait pantun yang menyegarkan.

“Saya diamanahi tugas untuk memberikan pelayanan-pelayanan untuk kegiatan literasi seperti yang kita lakukan saat ini. Karena saya juga bergelut di dunia sastra, untuk itu perkenankan saya menyampaikan bait-bait pantun, ” lompatlah-lompat si katak hijau habis melompat naik ke teratai, sempatlah-sempat membaca buku, agar ilmu dapat digapai,”. “Kalaulah ingin pergi ke Penang belilah baju berwarna jingga, kalaulah ingin hidupmu tenang, zikir selalu banyak dibaca.” Ucap Zahir, pustakawan yang juga gemar geografi ini.

Turut hadir dalam acara launching dan diskusi buku ini, yaitu, Yudhistira Sukatanya (Sutradara teater), Muttaqin Azikin (Penulis), Rahman Rumaday (Founder K-Apel), para guru dan juga para penulis serta penggiat literasi.

Pada acara ini, juga menampilkan pembacaan puisi berjudul “Buku” karya Amir Jaya yang dihantarkan oleh dua orang siswa dari SMPN 22 Makassar serta tak lupa Dr. Marliah membawakan juga puisi berbahasa Makassar hasil karyanya berjudul Kamae Ada’ka.

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Pemkot Makassar

Salat Subuh di Maccini Sombala, Wali Kota Makassar Tekankan Pentingnya Keharmonisan Masyarakat

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin, melaksanakan salat Subuh berjemaah di Masjid Nurul Ahmad, Kelurahan Maccini Sombala, Kecamatan Tamalate, Sabtu (15/03/2025).

Kehadiran Munafri menjadi bagian dari safari Ramadan Pemerintah Kota Makassar untuk menjalin kedekatan dengan masyarakat, khususnya di bulan suci Ramadan.

Salat Subuh dipimpin oleh Syekh Abdul Aziz Alareqi dari Yaman. Sejumlah tokoh turut hadir, di antaranya jajaran pengurus masjid, beberapa kepala OPD, Camat Tamalate, Lurah Maccini Sombala, serta tokoh masyarakat dan warga setempat.

Usai salat, Munafri menyampaikan sambutannya di hadapan jemaah. Memasuki hari ke-15 Ramadan, dia mengajak masyarakat untuk semakin meningkatkan ibadah agar tidak menyia-nyiakan bulan yang penuh berkah ini. Menurutnya, Ramadan harus dimanfaatkan untuk mencari pahala sebanyak-banyaknya.

“Di hari ke-15 ini, saya berharap kita semua semakin meningkatkan ibadah kita, cari yang namanya pahala sehingga kita tidak menyia-nyiakan yang namanya bulan Ramadan ini,” katanya.

Selain itu, Munafri menekankan pentingnya menjaga keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat. Dia mengingatkan agar bulan suci ini tidak ternodai oleh kegiatan negatif yang dapat mengganggu ketenteraman warga.

“Bulan Ramadan ini saya berharap yang namanya keharmonisan dalam bermasyarakat tetap dijaga. Jangan nodai bulan berkah ini dengan kegiatan negatif,” tegasnya.

Kepada camat dan lurah, Munafri juga memberikan arahan agar terus menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah masing-masing. Menurutnya, camat dan lurah adalah perwakilan pemerintah yang harus peka terhadap kondisi masyarakat.

“Saya sampaikan juga kepada camat dan lurah untuk terus menjaga ketenteraman di wilayah ini, karena lurah dan camat adalah mata dan telinga pemerintah,” tuturnya.

Lebih jauh, dia juga memastikan bahwa pemerintah kota akan terus memberikan perhatian kepada masjid-masjid, termasuk Masjid Nurul Ahmad.

Secara langsung, Munafri menginstruksikan kepada Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemkot Makassar agar memberikan bantuan anggaran guna mendukung pemeliharaan Masjid Nurul Ahmad.

“Saya sampaikan ke Kesra untuk diberikan anggaran agar masjid ini dibantu. Nanti diurus supaya bisa diberikan anggaran,” katanya.

Selain bantuan anggaran, Munafri juga menyoroti kebersihan masjid sebagai faktor penting dalam kenyamanan jemaah. Menurutnya, lingkungan yang bersih akan membuat masyarakat semakin betah untuk beribadah.

“Lagi-lagi, yang menjadi perhatian saya adalah masalah kebersihannya. Kalau masjid bersih dan nyaman, tentu jemaah akan betah. Tetapi kalau kotor dan panas, orang akan pergi,” paparnya.

Munafri berharap masjid tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga sarana bagi masyarakat untuk bersilaturahmi dan menyelesaikan berbagai persoalan sosial.

“Kita harap masjid bukan hanya tempat ibadah tapi jadi tempat menyelesaikan persoalan yang ada, saling bersilaturahmi dengan warga,” jelasnya.

Sebagai penutup, Munafri mengajak jemaah untuk berdoa agar diberikan umur panjang dan bisa kembali bertemu dengan Ramadan di tahun berikutnya.

“Mari kita berdoa, insyaallah kita semua panjang umur dan akan kembali bertemu dengan Ramadan akan datang,” pungkas Munafri.

Setelah sambutan, Munafri dan para jemaah mendengarkan ceramah agama yang disampaikan oleh Ustaz Nashr bin Abdul Karim.

Dalam ceramahnya, Ustaz Nashr bin Abdul Karim menyampaikan pesan tentang pentingnya menaati perintah Allah dan Rasulullah dalam menjalani kehidupan sehari-hari.(*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel