Connect with us

Program Lorong Wisata-Ojol Day Bantu Pemkot Makassar Kendalikan Inflasi dan Perbaiki Ekonomi

Published

on

Kitasulsel, Makassar—Program prioritas Pemkot Makassar Lorong Wisata (Longwis) dan Ojol Day membantu mengendalikan inflasi dan memperbaiki ekonomi masyarakat.

Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mengatakan dampak positif dari adanya Longwis ialah menekan harga pangan sehingga inflasi menjadi terkendali. Begitu pun dengan program Ojol Day yang menghemat konsumsi 1.000 liter BBM.

Ia menjelaskan sebelum covid, pertumbuhan ekonomi Makassar tumbuh 8,79 persen tertinggi di antara kota-kota besar di Indonesia dengan inflasi 2 sampai 3 persen. Sedangkan, selama pandemi terkontraksi menjadi minus 1 sekian persen.

Data terakhir ekonomi Makassar tumbuh 4,47 persen (2021) dan untuk tahun ini sebentar lagi segera dirilis.
Sejauh ini, kata dia, inflasi disebabkan oleh energi juga pangan. Makanya dengan adanya lorong wisata dan masyarakat menanam di lorong-lorong maka sangat membantu.

“Menteri Perdagangan bilang bahwa harga pangan yang terendah di kota-kota besar itu ada di Makassar. Itu kata menteri. Untuk energi, saya buat kebijakan setiap Selasa agar seluruh pegawai Pemkot naik Ojol, jadi hemat 1.000 liter sekaligus memperkuat teman-teman Ojol 26 persen ekonomi mereka,” kata Danny, di sela-sela acara Speak After Lunch ‘Mega Proyek 2023 Menuju Makassar Kota Dunia’ di Studio INews Tv, Jakarta, Selasa, (27/12/2022), kemarin.

Pihaknya optimis bisa tembus 6 persen, apalagi sebelum pandemi PAD Pemkot Makassar mencapai Rp1,3 Triliun dan saat ini sudah melebihi angka itu.

“Artinya, Makassar sudah bangkit dan tahun depan kita targetkan PAD 2023 Rp 2 Triliun,” tekannya.

Danny mengungkapkan sebagai pintu gerbang kawasan timur Indonesia, Makassar bertekad menjadi kota dunia.

Di tangan sang Arsitek, inovasi Longwis dan ojol day memberikan dampak langsung bagi ekonomi masyarakat dan mengendalikan harga pangan di Makassar. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Luwu Timur

BPK RI Apresiasi Kebijakan Penghapusan Retribusi di Luwu Timur, Bupati Irwan Siap Tindaklanjuti Rekomendasi

Published

on

Kitasulsel–LUWUTIMUR Kebijakan Pemerintahan Irwan Bachri Syam dan Wakil Bupati Hj. Puspawati Husler yang menggratiskan sejumlah retribusi daerah mendapat apresiasi dari Tim Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) Perwakilan Sulawesi Selatan. Pujian itu disampaikan langsung oleh Nila Syahrinda Syahrir, Pengendali Teknis BPK RI Sulsel, saat melakukan audiensi dengan Bupati Luwu Timur, Senin (17/10/2025).

Dalam pertemuan yang menjadi rangkaian exit meeting Pemeriksaan Kepatuhan atas Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Tahun 2024 hingga Triwulan III 2025, Nila menilai kebijakan penghapusan retribusi di Rusunawa Sumasang, sejumlah lokasi wisata, dan parkir RSUD I Lagaligo sebagai langkah positif Pemerintah Kabupaten Luwu Timur dalam meningkatkan pelayanan publik.

Meski begitu, Nila menekankan pentingnya pengawasan dari instansi terkait agar kebijakan tersebut tetap berjalan sesuai ketentuan dan tidak menimbulkan celah penyimpangan. “Kami berharap regulasi dan pelaksanaannya tetap dikawal dengan baik,” ujarnya.

Tim BPK RI Sulsel diketahui telah melaksanakan pemeriksaan selama 60 hari, mulai September hingga November. Pemeriksaan tersebut bertujuan memastikan tata kelola pemungutan pajak dan retribusi di Luwu Timur telah selaras dengan aturan yang berlaku.

Dalam pemeriksaan itu, tim BPK turut menyampaikan sejumlah rekomendasi untuk mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), khususnya dari sektor pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan (MBLB) serta layanan RSUD I Lagaligo. Nila menjelaskan bahwa terdapat empat aspek utama yang menjadi fokus pemeriksaan, yaitu regulasi, perencanaan–penganggaran, penetapan–pemungutan, serta penagihan piutang dan penyetoran.

Menanggapi laporan tersebut, Bupati Irwan menyampaikan apresiasi atas evaluasi komprehensif yang diberikan BPK. Ia menegaskan bahwa seluruh rekomendasi akan menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Luwu Timur.

“Terima kasih atas evaluasi dan rekomendasinya. Ini menjadi bahan penting bagi kami dalam memperbaiki tata kelola keuangan daerah, agar pengelolaan pajak dan retribusi semakin transparan, akuntabel, dan sesuai regulasi,” ujar Bupati Irwan.

Ia juga menginstruksikan Bapenda, Inspektorat, serta OPD terkait lainnya untuk segera menindaklanjuti seluruh catatan yang diberikan BPK. Menurutnya, tindak lanjut yang cepat akan memberikan dampak langsung terhadap peningkatan PAD dan percepatan pembangunan di Luwu Timur.

Exit meeting tersebut menandai berakhirnya pemeriksaan lapangan oleh BPK. Sejumlah pejabat Pemkab Luwu Timur turut hadir, di antaranya Plt. Sekretaris Daerah Ramadhan Pirade, Plt Kepala Bapenda Muhammad Yusri, Kepala BPKAD Muhammad Said, Direktur RSUD I Lagaligo dr. Irfan, Kepala Inspektorat Dohri As’ari, serta Sekretaris Dinas Kesehatan dr. Helmi Kahar.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel